kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,17   5,84   0.65%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Saham WSKT Turun 14% Ytd, Analis Rekomendasi Beli, Simak Alasannya


Selasa, 09 Agustus 2022 / 08:30 WIB
Harga Saham WSKT Turun 14% Ytd, Analis Rekomendasi Beli, Simak Alasannya
ILUSTRASI. Harga Saham WSKT Turun 14% Ytd, Analis Rekomendasi Beli, Simak Alasannya


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sejak awal tahun hingga 8 Agustus 2022 masih dalam tren melemah. Meski harga saham WSKT turun, analis malah rekomendasi beli.

Harga saham WSKT pada perdagangan Senin 8 Agustus 2022 ditutup di level 545, naik 5 poin atau 0,93% dibandingkan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun hingga 8 Agustus 2022 atau year to date (ytd), terkoreksi 90 poin atau 14,17%.

 

Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora rekomendasi beli saham WSKT dengan target harga ke Rp 670 per saham. Analis Mandiri Sekuritas Farah Rahmi Oktaviani memasang rating netral untuk saham WSKT dengan target harga di Rp 1.030 per saham.

Waskita Karya berhasil membukukan laba bersih Rp 594 miliar pada kuartal II-2022 atau naik 196,7% secara year on year. Namun, sepanjang enam bulan pertama tahun ini, WSKT masih membukukan rugi bersih Rp 236,5 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, emiten konstruksi ini masih membukukan laba bersih Rp 154,1 miliar. 

Rugi bersih didapat Waskita Karya saat pendapatan di semester I-2022 ini justru berhasil mengalami kenaikan 29,1% secara tahunan menjadi Rp 6,1 triliun. 

Baca Juga: Ramayana Akan Buyback Saham RALS, Investor Ritel Perlu Beli atau Jual?

Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora menilai, walaupun masih merugi, kinerja WKST dilihat sudah melihat perbaikan. Apalagi, secara kuartalan, labanya juga jauh lebih baik dari kuartal I-2022. 

Selain itu, kenaikan pendapatan yang ditopang oleh tumbuhnya pendapatan dari segmen jasa konstruksi sebesar 88,34% juga menjadi pertanda positif karena memperlihatkan kenaikan kontrak yang diperoleh perseroan.

Kendati begitu, analis Mandiri Sekuritas Farah Rahmi Oktaviani dalam risetnya pada 29 Juli justru menyebut kinerja tersebut masih di bawah ekspektasinya. Pasalnya, angka tersebut baru memenuhi 30% dan 31% dari proyeksi Mandiri Sekuritas maupun konsensus. 

“Walaupun di bawah ekspektasi, kami melihat burn rate WSKT mengalami perbaikan di semester I-2022 menjadi 26,7%, dari 15,5% pada semester I-2021. Ini menandakan aktivitas konstruksi yang tumbuh,” ujar Farah dalam risetnya. 

Memasuki paruh kedua tahun ini, ia mengekspektasikan WSKT akan bisa membukukan pendapatan yang lebih. Hal ini seiring dengan WSKT yang tak lagi memiliki permasalahan balance sheet dengan memiliki posisi kas tunai sebesar Rp 11,1 triliun pada semester I-2022. Selain itu, ia menyebut WSKT juga memiliki orderbook yang melimpah, yakni Rp 45,5 triliun per semester I-2022.

Tapi, ia menyoroti operational expenditure (opex) WSKT di semester I-2022 yang masih tinggi, yakni Rp 1,3 triliun. Selain itu, rasio opex dengan penjualan juga masih tinggi, di level 21,2%. Menurutnya, tingginya opex tersebut didorong oleh pembayaran pesangon yang lebih tinggi, serta pengeluaran non-tunai yang lebih tinggi karena impairment losses sebesar Rp 347,5 miliar. (semester I-2021: Rp 233,8 miliar). 

Di satu sisi, Farah juga menyebut total utang WSKT terus menyusut, kini menjadi Rp 62,8 triliun, dari posisi akhir kuartal I-2022 yang sebesar Rp 66,3 triliun. Ditopang dengan arus kas tunai Rp 11,1 triliun, maka net gearing WSKT juga menjadi lebih baik, yakni 259% (kuartal I-2022: 349%).

Sementara Andika melihat outlook WSKT bisa jauh lebih baik karena perbaikan ekonomi dapat meningkatkan perolehan kontrak perseroan. Selain itu, berbagai proyek yang sempat tertunda juga akan mulai kembali berlanjut juga bisa menjadi pendongkrak kinerja perseroan ke depan. 

“Apalagi, adanya proyek IKN juga bisa menjadi katalis positif untuk emiten konstruksi BUMN Karya seperti WKST, karena dapat meningkatkan kontrak untuk jangka panjang,” imbuh Andika.

Namun, ia menyebut, kenaikan suku bunga Bank Indonesia ke depan bisa menjadi katalis negatif untuk WSKT. Pasalnya hal tersebut akan membuat beban bunga perseroan naik yang pada akhirnya bisa menekan kinerja.

Pada tahun ini, Farah memproyeksikan WSKT akan mendapatkan pendapatan sebesar Rp 20,03 triliun. Namun, WSKT diperkirakan akan membukukan rugi bersih hingga Rp 1,91 triliun.

Itulah rekomendasi saham WSKT untuk perdagangan hari ini, Selasa 9 Agustus 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham WSKT menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×