kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga saham TPIA terangkat rumor aksi korporasi


Kamis, 20 Oktober 2016 / 21:03 WIB
Harga saham TPIA terangkat rumor aksi korporasi


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menarik untuk dicermati. Sepanjang lebih dari tiga bulan terakhir, saham tersebut terus menanjak.

Periode 1 Juli, harga saham TPIA berada pada level Rp 4.200 per saham. Sementara tanggal 19 Oktober, harga sahamnya sudah berada pada level Rp 17.000 per saham yang mana ini merupakan harga saham tertinggi. Baru pada perdagangan Kamis, (20/10), saham TPIA turun ke level 16.925 per saham.

Isu yang beredar di pasar, produsen bahan kimia tersebut berencana melakukan aksi korporasi berupa rights issue. Nah, umumnya setelah rights issue akan melakukan stock split jika konteksnya ingin menambah jumlah saham beredar.

TPIA juga berencana merilis obligasi senilai Rp 500 miliar. Hasil penerbitan obligasi itu akan diperuntukkan pembayaran utang yang akan jatuh tempo.

Suryandi, Direktur sekaligus Corporate Secretary TPIA bilang, informasi terkait obligasi memang benar dan sudah dirilis pengumumannya. "Tapi kalau soal stock split, tidak tahu informasinya dari mana," imbuhnya saat dimintai konfirmasinya oleh KONTAN,Kamis (20/10).

Tapi memang, isu jumlah saham beredar atau free float sepertinya memang menjadi isu di internal manajemen perusahaan. "Tapi yang terakhir itu (menambah free float) belum diputuskan," ujar Suryandi.

Catatan saja, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi pemegang saham mayoritas TPIA, sebesar 55,36%. Sementara, masyarakat di bawah 5% hanya memegang 3,22% saham perseroan.

Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo bilang, pergerakan saham TPIA yang seperti ini lebih karena soal 'distribusi' karena adanya isu tersebut.

Asumsinya seperti ini. Misal, ada aksi korporasi seperti rights issue atau stock split yang membuat pemegang saham kelak melepas kepemilikan sahamnya. Secara psikologis, pemegang saham ini ingin memperoleh gain sebelum melepas kepemilikannya, kan.

"Jadi, ini lebih ke soal distribusi, sebelum melepas barang ke pasar harganya diangkat dulu," ujar Satrio. Di sisi lain, float yang sedikit juga membuat harga saham lebih mudah terangkat.

Saham BRPT juga persis dengan pergerakan saham TPIA yang terus mengalami kenaikan. Per 1 Juli, harga saham BRPT berada pada level Rp 484 per saham. Sekarang, harga tertingginya sudah mencapai level Rp 1.245 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×