kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, laba TPIA terbang 636%


Senin, 29 Agustus 2016 / 16:37 WIB
Semester I, laba TPIA terbang 636%


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Di sepanjang semester I tahun ini, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan kinerja yang positif. Emiten berkode saham TPIA ini menorehkan laba bersih US$ 131,75 juta, naik 636% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$ 17,91 juta.

Peningkatan laba ini disebabkan untung dari margin produk dan volume penjualan yang tinggi dari kapasitas baru Ethylene Cracker Perseroan.

Sedangkan pendapatan bersih hingga semester I tahun ini sebesar US$ 882,11 juta naik 10,4% dari US$ 799,24 juta juta diperiode sama tahun lalu. Secara volume penjualan lebih tinggi 37% dari 755,7 KT menjadi 1.037,8 KT. Sedangkan margin laba kotor melonjak 24,7% dari 11%. Dan EBITDA periode paruh I 2016 meningkat menjadi US$ 224 juta dari US$ 93,2 juta.

Pertumbuhan ini akan menyokong kondisi bisnis dan operasional di tengah perlambatan perekonomian domestik maupun global,” kata Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi di Keterbukaan Informasi, Senin (29/8).

Adapun strategi ke depanya, TPIA akan memenuhi permintaan Indonesia yang terus meningkat serta integrasi secara vertikal untuk memberikan nilai tambah. Perusahaan juga akan fokus pada penguatan kinerja operasional dan keuangan.

Mengenai ekspansi, TPIA juga tengah mengerjakan EPC untuk proyek Synthetic Butadiene Rubber dengan mitra patungan, Michelin. Hingga Juni, progres konstruksi secara keseluruhan sudah mencapai 32%. TPIA menargetkan, proyek ini sudah dapat beroperasi pada kuartal pertama 2018.

Sebagai informasi, PT Petrokimia Butadiene Indonesia merupakan perusahaan patungan PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) menggandeng produsen ban asal Perancis Michelin untuk membangun pabrik karet sintesis senilai Rp 4,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×