Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Timah Tbk (TINS) bergerak naik dalam perdagangan sepekan terakhir. Di tengah tren kenaikan harga saham TINS ini, apakah sekarang masih tepat untuk membeli atau jual?
Harga saham TINS pada perdagangan Selasa 31 Mei 2022 ditutup di level 1.900, naik 90 poin atau 4,97% dibandingkan sehari sebelumnya. Dibandingkan sepekan sebelumnya, harga saham TINS telah meningkat 135 poin atau 7,65%.
Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam risetnya rekomendasi beli saham TINS. Harga saham TINS masih berpotensi naik dengan target harga yang sedikit lebih tinggi, yakni Rp 2.800 dari sebelumnya Rp 2.700.
Sentimen positif yang akan menggerakkan harga saham TINS adalah kinerja perusahaan yang bagus. TINS berhasil mencetak kinerja keuangan yang moncer sepanjang kuartal pertama 2022.
Emiten yang berbasis di Kepulauan Bangka Belitung ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 80% secara year-on-year (yoy). Laba bersih TINS pun meroket 5.713% menjadi Rp 601 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 10 miliar.
Baca Juga: Hari Ini Tanggal Cum Dividen Saham TBIG, Kapan Jadwal Pembayarannya?
Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menilai, lonjakan laba bersih TINS ini merupakan kombinasi antara harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) timah yang jauh lebih baik, baiknya pengendalian biaya, dan biaya bunga yang lebih rendah.
Realisasi laba bersih TINS sepanjang kuartal pertama 2022 berada di atas ekspektasi yang dipasang Ciptadana Sekuritas, yakni mencapai 46,2% dari target akhir tahun. Meski demikian, emiten pelat merah ini mengalami penurunan volume produksi dan penjualan sepanjang tiga bulan pertama 2022.
Produksi bijih timah pada kuartal pertama 2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton.
Adapun produksi logam timah pada kuartal pertama 2022 juga menurun sebesar 8% menjadi 4.820 Mton. Sebagai perbandingan, realisasi produksi logam timah di periode kuartal pertama 2021 mencapai 5.220 Mton.
Penjualan logam timah milik TINS juga menurun. Tercatat, emiten pelat merah ini membukukan volume penjualan sebesar 5.703 Mton atau terkoreksi sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 5.912 Mton.
Dari sisi operasional, Thomas meningkatkan estimasi produksi bijih timah untuk tahun ini dan tahun depan masing-masing sebesar 3,9% menjadi 33.100 MT dan 33.300 MT.