Reporter: Adi Wikanto, Hikma Dirgantara | Editor: Adi Wikanto
Tercatat, pendapatan segmen ini tumbuh sebesar 42,2% secara yoy menjadi Rp 405 miliar pada kuartal I-2022. Bahkan, kontribusi pendapatan segmen ini juga meningkat dari 17,4% menjadi 24,6% terhadap keseluruhan pendapatan DNSG.
Sejauh ini, segmen kayu milik DSNG memang masih fokus untuk tujuan ekspor, seperti Jepang, Amerika Serikat dan Kanada. Sementara untuk pasar domestik, segmen ini lebih berfokus untuk menjual ke proyek pembangunan seperti apartemen, bandara, hingga bangunan di ibu kota baru.
“Namun, DSNG juga sudah berencana untuk melebarkan pasarnya dengan menyasar konsumen ritel. Rencananya, DSNG akan membuka showroom pertamanya di Alam Sutera,” imbuhnya.
Robertus juga menyebut kelanjutan rally harga CPO turut menjadi katalis positif untuk DGNS.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Andreas Kenny dalam risetnya pada 1 Maret menuliskan, pasokan CPO secara umum masih akan ketat, namun permintaan justru semakin kuat. Andreas meyakini hal tersebut akan membuat para importir saling bersaing mencari CPO.
“Seiring importir dari negara Eropa mempunyai standar ESG yang ketat, DSNG sebagai emiten sawit dengan skor ESG yang apik berpotensi diuntungkan dengan hal ini,” ujar Andreas dalam riset.
Dari sisi harga, Andreas memproyeksikan harga rata-rata CPO pada tahun ini akan di kisaran RM 5.000 per ton. Hal ini berpotensi mengangkat laba bersih emiten sawit pada tahun ini.
Dia memproyeksikan DSNG akan membukukan pendapatan Rp 9,9 triliun atau tumbuh 44,4% dari perolehan tahun lalu. Sementara laba bersih akan sebesar Rp 1,5 triliun atau naik 112,4% secara yoy.
Andreas pun merekomendasikan beli untuk saham DSNG dengan target harga Rp 1.000 per saham.
Itulah rekomendasi saham DSNG untuk perdagangan hari ini, Kamis 19 Mei 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham DSNG di atas menjadi tanggung jawab para pembaca sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News