Reporter: Adi Wikanto, Hikma Dirgantara | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dalam tren turun selama sebulan terakhir. Analis rekomendasi investor untuk membeli saham DSNG.
Harga saham DSNG pada perdagangan Rabu 18 Mei 2022 ditutup di level 535, turun 15 poin atau 2,73% dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam sebulan terakhir, harga saham DSNG berkurang 125 poin atau 18,94%.
Analis menyebut, penurunan harga saham DSNG adalah kesempatan bagi investor untuk membelinya. Pasalnya, harga saham DSNG diyakini masih punya prospek yang menarik pada tahun ini.
Pemulihan produksi, harga CPO yang tinggi, hingga peluamg pertumbuhan dari bisnis segmen kayu dinilai bisa jadi sentimen positif untuk emiten sawit ini.
Head of Reserach Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy memberikan rekomendasi beli DSNG dengan target harga Rp 850 per saham. Ia meyakini DSNG punya peluang yang menjanjikan lantaran merupakan salah satu emiten sawit dengan usia rata-rata pohon yang lebih muda dibanding perusahaan-perusahaan sejenis.
Tercatat, rata-rata usia pohonnya berada di 12,7 tahun. Seluas 102.700 hektare (ha) di antaranya merupakan area yang prima dari 112.600 ha secara keseluruhan. “Apalagi, DSNG juga punya 12 pabrik pengolahan yang mampu memproses sebanyak 615 ton tandan buah segar per jamnya. Sehingga DSNG berpotensi memulihkan volume produksinya pada tahun ini,” ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Rabu (18/5).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BRMS, TOWR, dan BOGA untuk Kamis (19/5)
Robertus bilang, pada tahun lalu produksi CPO DSNG terhambat cuaca buruk. Namun, dia optimistis tahun ini DSNG bisa memulihkan produksinya dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 20% secara yoy.
Selain itu, dia menyebut DSNG tidak akan terdampak signifikan akibat kenaikan harga pupuk pada tahun ini. Pasalnya, DSNG sudah mengamankan pasokan pupuk untuk sepanjang tahun 2022.
Katalis positif lain yang dapat menopang kinerja DSNG ke depan adalah segmen bisnis kayunya. Menurut Robertus, segmen ini punya peluang pasar yang masih cukup besar. Apalagi, permintaan produk kayu yang semakin tinggi pada segmen properti menengah-atas.