Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini (8/8), saham Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ditutup menguat 3,26% ke level Rp 7.125,00 per saham. Sebelumnya pada perdagangan Rabu (7/8), TPIA bertengger di level Rp 6.900 per saham.
Harga ini merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah (all time high) TPIA sejak melantai di bursa saham pada 1996. Lalu, apa penyebab kenaikan saham TPIA hingga mencapai harga tertingginya?
Baca Juga: IHSG naik lagi, lima saham ini cetak rekor harga tertinggi
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, naiknya harga saham TPIA terdorong akibat harga komoditas minyak sedang dalam tren penurunan. Hal ini berimbas pada turunnya biaya bahan baku dari TPIA.
“Sehingga bisa berdampak kepada bottomline yaitu laba bersih bisa meningkat,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id (8/8).
Hal ini, lanjut Sukarno, berpotensi mampu meningkatkan Net Profit Margin (NPM) TPIA.
Senada dengan Sukarno, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai naiknya saham TPIA ke level tertingginya diakibatkan oleh pelemahan harga minyak dunia.
Baca Juga: IHSG anjlok 2,59% ke 6.175 di akhir perdagangan awal pekan ini
Sukarno melihat masih ada kemungkinan saham TPIA untuk naik ke level yang lebih tinggi tergantung pergerakan harga minyak dunia. “Harga minyak sudah mendekati area support dan kita tunggu apakah bisa lanjut turun atau sebaliknya harga minyak kembali jalur uptrend,” lanjutnya.
Untuk itu, Sukarno menyarankan kepada investor yang sudah memegang saham TPIA untuk menahan (hold). Sementara bagi investor yang belum memegang saham TPIA, Sukarno merekomendasikan untuk menunggu sampai harga saham TPIA terkoreksi.
Baca Juga: Asing jual bersih, IHSG melorot 1,19% ke level 6.325 di akhir perdagangan pekan ini
Sementara Chris merekomendasikan untuk buy dengan batas cut loss 600.
Sukarno memprediksi, saham TPIA akan berada di titik resistance pada level Rp 6.675 per saham. Jika TPIA mampu bertahan di atas kisaran Rp 6.675, Sukarno memprediksi TPIA akan terus beranjak naik.
“Potensi lanjut lagi ke resistance harmonic Fibonacci retracement 161,8% atau 8100,”terang Sukarno.
Sementara Chris memprediksi TPIA akan mampu bertengger di level 9000 per saham. “Secara teknikal TPIA mampu mencapai Rp 9000 per saham,” tutup Chris.
Baca Juga: Market sepekan: Bursa global alami minggu terburuk di sepanjang 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News