Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Barito Pacific (BRPT) menurun, imbas permintaan petrokimia menurun di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2020, pendapatan BRPT menurun 10,1% secara tahunan menjadi US$ 610,6 juta dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 679,24 juta. Sementara, BRPT mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 2,08 juta.
Segmen bisnis yang menekan kinerja BRPT adalah penurunan permintaan petrokimia selama pandemi. Alhasil penjualan ekspor petrokimia menurun 22,4% menjadi US$ 106,77 juta. Kompak, penjualan lokal petrokimia juga menurun 10,3% menjadi US$ 368,77 juta.
Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) akan mengucurkan pinjaman US$ 252 juta untuk PLTU Jawa 9 dan 10
Lee Young Jun, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjelaskan dalam risetnya kinerja BRPT menurun karena operasional dan total produksi selama di kuartal I-2020 tercatat naik 13,6% secara tahunan. Namun, volume penjualan cenderung datar di 551 KT. Sebagai perbandingan volume penjualan di periode yang sama pada tahun lalu sebesar 553 KT.
"Penjualan menurun karena terjadi perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19," kata Young Jun.
Di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang, Young Jun memproyeksikan penurunan penjualan akan berlanjut ke kuartal II-2020 karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga masih pemerintah terapkan.
Sementara, seharusnya penjualan BRPT akan membaik di semester II seiring beberapa negara mulai membuka ekonomi mereka. "Permintaan domestik yang lebih rendah mungkin dikompensasi melalui penjualan ekspor, terutama China, tetapi tetap menurut kami ini hal tersebut tidak cukup untuk mendongkrak kinerja," kata Young Jun.