kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   -24.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Harga Saham Blue Chip Bank Mulai Naik Awal Juni 2025, Saatnya Beli / Jual?


Rabu, 11 Juni 2025 / 05:55 WIB
Harga Saham Blue Chip Bank Mulai Naik Awal Juni 2025, Saatnya Beli / Jual?
ILUSTRASI. Harga Saham Blue Chip Bank Mulai Naik Awal Juni 2025, Saatnya Beli / Jual?


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Adi Wikanto

Rekomendasi saham 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, sementara ini asing memang mengalami rotasi sektor penempatan saham ke IDX energy karena sektor ini dinilai rajin membagikan dividen dan investor banyak mencermati dividen dari IDX energy.

Oleh karena itu, menurut Nafan, harga saham perbankan mengalami koreksi wajar. Walau demikian, secara in long term dinilai bagus karena memang perbankan masih konsisten mencatat pertumbuhan kredit yang solid seperti BBCA.

"Walaupun perbankan lain selain BCA memang single digit pertumbuhannya, tapi seiring dengan adanya komitmen dari Bank Indonesia untuk terus menerapkan kebijakan pelonggaran moneter kedepannya, sehingga tentunya ini akan bisa memberikan benefit bagi meningkatnya pertumbuhan kredit dan juga diimbangi dengan mitigasi kenaikan NPL dengan efektif," kata Nafan, Minggu (8/6).

Nafan merekomendasikan saham BBNI accumulative buy terdekat Rp 4.550, BBRI beli terdekat Rp 4530, BMRI terekat Rp 5.500, BBCA terdekat Rp 8.375, dan BRIS accumulative buy terdekat Rp 2.640.

Di sisi lain, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, turunnya saham bank berkapitalisasi besar beberapa waktu lalu disebabkan oleh derasnya arus investasi asing yang keluar dari pasar saham.

"Kebanyakan dari investor asing memegang saham-saham perbankan besar dan emiten blue chip lain. Jadi kalau mengalihkan dana jelas jualnya dari kepemilikan mereka dari saham-saham perbankan tersebut," kata Arjun.

Menurutnya, aksi tersebut merupakan kombinasi dari faktor kenaikan tensi tarif antara China-Amerikat Serikat (AS) dan risiko kenaikan tarif secara umum. Juga jebloknya posisi neraca perdagangan domestik. Hal ini membuat aliran keluar atau outflow modal asing dari rupiah.

Baca Juga: Penjualan BYD Salip Honda, Simak Harga Atto Sealion Dolphin M6 Seal Denza Mei 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mengelola Tim Penjualan Multigenerasi (Boomers to Gen Z) Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×