kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,67   3,65   0.41%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Saham BBCA Di Zona Merah Sebulan Terakhir, Investor Harus Beli atau Jual?


Selasa, 19 April 2022 / 07:52 WIB
Harga Saham BBCA Di Zona Merah Sebulan Terakhir, Investor Harus Beli atau Jual?
ILUSTRASI. Harga Saham BBCA Di Zona Merah Sebulan Terakhir, Investor Harus Beli atau Jual?


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Adi Wikanto

Lebih lanjut, Rahmi memperkirakan pertumbuhan deposito BBCA masih solid di kisaran 15-16% pada kuartal II-2022, sehingga pendanaan seharusnya tidak akan jadi masalah. Hanya saja, ia menyoroti bagaimana loan to deposit ratio (LDR) BBCA yang diperkirakan hanya 64% pada kuartal pertama 2022. 

Padahal, rata-rata LDR peers berada di level 85%. Menurut dia, ini mengindikasikan pertumbuhan permintaan pada BBCA yang cenderung lebih lemah dibandingkan bank besar lainnya. Pada akhirnya, hal tersebut bisa memperlambat pertumbuhan return on equity (ROE) BBCA ke depan. 

Selain itu, dia juga menyoroti kualitas pinjaman BBCA pada tahun ini. Pihaknya masih berasumsi non performing loan (NPL) BBCA pada akhir tahun masih sesuai target, yakni 2,1%. Hanya saja, jika dilihat dari trennya sejauh ini, terdapat potensi rasio tersebut naik ke level 2,3% pada kuartal I-2022 (kuartal IV-2021: 2,2%).

Rahmi menilai hal tersebut seiring dengan naiknya NPL pada segmen komersial dan UMKM. Dengan asumsi Maybank Sekuritas Indonesia bahwa credit cost ada di 1%, maka loan loss coverage (LLC) pada kuartal pertama 2022 akan sebesar 237%, di bawah 255% yang merupakan proyeksi rata-rata untuk LLC peers. 

“Agar BBCA bisa kembali mendapatkan buffer biaya pencadangan yang superior, NPL-nya harus bisa di bawah 2% atau credit cost naik jadi 1,4%. Hanya saja, untuk opsi kedua akan membuat pertumbuhan EPS-nya pada tahun ini lebih rendah dari ekspektasi kami yang sebesar 14,2% seiring outlook NIM maupun pertumbuhan pinjaman BBCA yang biasa saja,” imbuhnya.

Pada tahun ini, Rahmi memproyeksikan BBCA bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 81,4 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 35,89 triliun. 

Sementara itu, berdasarkan hitungannya, pertumbuhan pinjaman BBCA pada tahun ini akan berada di bawah rata-rata peers. Bahkan, ia juga mengantisipasi penurunan kualitas kredit dan buffer biaya pencadangan BBCA dari posisi akhir tahun lalu.

Itulah rekomendasi saham BBCA untuk trading hari ini, Selasa 19 April 2022. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham BBCA di atas menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×