kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Harga Pangan Berdampak ke Emiten Makanan, Simak Rekomendasi Analis


Kamis, 12 Oktober 2023 / 19:57 WIB
Harga Pangan Berdampak ke Emiten Makanan, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Kenaikan harga pangan diprediksi akan berdampak pada kinerja emiten produsen makanan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga pangan diprediksi akan berdampak pada kinerja emiten produsen makanan.

Asal tahu saja, harga sejumlah komoditas pangan terus naik, seperti gula yang menjadi salah satu komponen bahan baku produksi makanan.

Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya menilai, El Nino berpotensi menyebabkan curah hujan tinggi di Brasil dan kekeringan di India, sehingga berdampak negatif pada produksi gula.

Karena potensi kerugian produksi yang disebabkan oleh El Nino, India diprediksi memutuskan untuk menunda ekspor gulanya setidaknya hingga semester I-2024.

Salah satu dampak El Nino terhadap produksi gula di Asia telah terjadi pada tahun 2015 dan 2016 yang mengakibatkan harga gula meningkat. Sebagai catatan, pada tahun 2016 harga gula sempat melonjak sekitar 50% dibandingkan tahun 2015.

"Kami mencermati, karena Indonesia sangat bergantung pada impor gula, lonjakan harga gula global kemungkinan besar akan berdampak negatif pada pasar domestik," kata Christine kepada Kontan, Kamis (12/10).

Baca Juga: Ada Momen Nataru, Begini Proyeksi Kinerja Bisnis Minuman Ringan

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, melemahnya rupiah berpotensi meningkatkan pada beban operasi lain pada emiten makanan, di sisi lain juga bisa meningkatkan cost pada bahan baku yang di impor sehingga berpotensi menaikan beban pokok penjualannya.

"Walaupun momentum pemilu bisa menjadi potensi meningkatkan kinerja secara top linenya dan penurunan pada harga gandum juga menjadi sentimen positif sehingga kenaikan pada cost bahan baku tidak signifikan," kata Azis kepada Kontan, Kamis (12/10).

Azis mencermati bahwa ada sentimen tersebut berpotensi meningkatkan beban kepada emiten makanan seperti, ICBP, INDF, UNVR, dan MYOR, terlebih emiten tersebut memiliki akun beban operasi yang di dalamnya ada akun keuntungan (rugi) atas selisih kurs.

Meskipun begitu, hingga saat ini belum terlihat dampak yang begitu signifikan. Pada bulan November nanti diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Azis merekomendasikan untuk trading buy untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 11.700-11.925 dengan support Rp 11.150-10.850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×