Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga paladium kian menguat. Hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jin Ping yang menyepakati tidak adanya tarif tambahan di sektor perdagangan, menjadi sentimen positif pada harga paladium.
Mengutip Bloomberg, Jumat (30/11) pukul 18.43 WIB, harga paladium kontrak pengiriman Maret 2019 di New York Mercantilen Exchange (NYMEX) berada di level US$ 1.167 per ons troi. Harga ini naik 1,39% dari posisi US$ 1.151 per ons troi di hari sebelumnya. Selama sepekan, harga paladium naik 5,04%.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, kesepakatan AS dan China untuk tidak mengenakan tarif tambahan di sektor perdagangan setelah 1 Januari 2019, meredam perang dagang yang telah terjadi saat ini. Kabar ini ikut mengangkat harga paladium.
"Sentimen positif lain, kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika tahun depan tampaknya hanya sekali. Melihat perlambatan ekonomi global ini akan memicu indeks dollar melemah sehingga harga komoditas termasuk paladium naik,” ujar Ibrahim kepada KONTAN, Minggu (2/12).
Tetapi, Ibrahim menebak, penguatan harga paladium tidak akan panjang, karena Bank Sentral AS akan kembali membahas kenaikan suku bunga dan Presiden Trump yang memiliki strategi tersendiri ketika indeks dollar kembali lemah.
Ibrahim pun memproyeksikan harga paladium akhir tahun bisa mencapai US$ 1.200-an per ons troi. Sementara untuk Senin (3/12), harga paladium akan bergerak direntang US$ 1.095 sampai US$ 1.120 per ons troi. Dan selama sepekan ke depan, harga akan berada di rentang US$ 1.080 sampai US$ 1.195 per on stroi.
Secara teknikal, harga paladium menunjukkan indkator yang menguat. Terlihat pada posisi bollinger band dan moving average 10% berada di atas garis bollinger tengah. Sementara indikator stochastic juga masih wait and see di area positif. Dan indikator MACD dan RSI berada di area 60% menunjukkan penguatan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
