kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga obligasi masih berpotensi menguat


Senin, 12 Juli 2021 / 18:06 WIB
 Harga obligasi masih berpotensi menguat
ILUSTRASI. Senin (12/7), indeks harga obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik tipis 0,1% ke 319,56.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga obligasi masih berpotensi menguat, apabila data ekonomi global maupun domestik yang dirilis dapat sesuai konsensus atau bahkan lebih baik. Di hari Senin (12/7), indeks harga obligasi, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik tipis 0,1% ke 319,56.

Di minggu lalu, pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih baik serta masih menunjukkan peningkatan. Di penutupan perdagangan Jumat (9/7) ICBI menguat sebesar 0,33% secara mingguan.

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu menilai penguatan tersebut ditopang oleh kinerja obligasi negara (INDOBeXG-Total Return) yang naik sebanyak 0,33% secara mingguan ke level 313,12, serta return obligasi korporasi yang naik 0,34% secara mingguan ke level 350,70.

Selain itu, Ika menilai walaupun ada sentimen di dalam negeri yang masih dipengaruhi oleh pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro darurat, tetapi pasar obligasi masih sanggup menguat. “Jika dilihat dalam tren harian, penguatan dalam skala terbatas terjadi secara berturut-turut sejak Senin hingga Kamis pekan lalu. Faktor penggerak pasar diperkirakan lebih didorong oleh aksi trading investor,” kata Ika.

Baca Juga: Penerbitan obligasi multifinance masih akan marak di semester II-2021

Selain itu ada sentimen positif dari data dalam negeri yang positif seperti cadangan devisa dan indeks keyakinan konsumen (IKK) periode Juni yang masing-masing meningkat melebihi prediksi konsensus. Akan tetapi, laju pasar menurutnya masih dibayangi oleh risiko dari lonjakan kasus covid-19 di dalam negeri, yang terus mencetak rekor kenaikan tertinggi.

Tak hanya itu, kembali meningkatnya penyebaran di beberapa negara lain seperti Australia, Korea Selatan, dan Jepang yang disertai dengan pengetatan aktivitas turut meningkatkan risiko perlambatan pemulihan ekonomi global.

Apabila data ekonomi yang dirilis baik di pekan ini, Ika memperkirakan harga obligasi masih akan menguat. Prediksi pasar untuk neraca perdagangan Indonesia dengan konsensus meningkat menjadi surplus US$ 4,70 miliar, data inflasi AS, dan data PDB China di kuartal kedua.

“Selain rilis beberapa data ekonomi, pasar juga dibayangi wait and see pidato dari Jerome Powell dan konferensi pers Bank Of Japan,” pungkas Ika.

Baca Juga: Dana kelolaan industri reksadana turun Rp 1,29 triliun pada Juni 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×