Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga nikel dinilai mampu menjadi sentimen positif bagi saham produsen nikel seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, kedua saham tersebut menjadi mover atau penggerakan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa hari terakhir. "INCO jelas produsen utama nikel, sementara ANTM berkontribusi dari feronikel yang cukup besar," kata Valdy kepada Kontan, Kamis (17/1).
Dengan begitu, Dia memperkirakan kenaikan harga nikel bakal berdampak positif terhadap kedua saham tersebut. Apalagi, trend positif harga nikel masih akan berlanjut ke depannya. "Ini seiring adanya stimulus China sebagai salah satu konsumen nikel terbesar," jelasnya.
Tahun ini, ANTM memperkirakan mampu menjual 30.000 ton feronikel sepanjang 2019. Dimana, harga nikel bisa menyentuh harga US$ 15.000 per ton tahun ini. Sedangkan, untuk saham ANTM hari ini ditutup koreksi 2,87%, namun sepanjang 2019 masih menguat 10,46%.
Sementara INCO, di 2018 sempat memangkas target produksi dari 77.00 ton menjadi 75.000 ton. Adapun saham INCO hari ini ditutup melemah 1,62% ke level Rp 3.640. Namun sepanjang 2019, saham emiten itu tercatat menguat hingga 11,66%.
Mengutip Bloomberg, harga nikel kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME), Rabu (16/1) menyentuh level US$ 11.750 per ton atau naik 2,45%. Bahkan dalam sepekan harga nikel melonjak 4,38%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News