Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak terus menguat pada awal perdagangan hari ini karena cuaca dingin ekstrem yang membuat sejumlah perusahaan menutup sumur dan kilang di Texas, negara bagian penghasil minyak mentah terbesar di Amerika Serikat (AS).
Keperkasaan harga minyak mentah juga terjadi setelah kelompok Houthi yang berpihak pada Iran menyerang bandara di Arab Saudi dengan drone. Hal ini meningkatkan kekhawatiran pasokan di eksportir minyak terbesar dunia. Sentimen tambahan bagi harga minyak juga datang dari optimisme pemulihan ekonomi global di tengah percepatan peluncuran vaksin Covid-19.
Mengutip Bloomberg, Selasa (16/2) pukul 10.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent naik 27 sen atau 0,4% menjadi US$ 63,57 per barel. Terakhir kali Brent berada di atas level ini terjadi pada Mei 2019
Serupa, harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) melesat ke level US$ 60,20 per barel, setelah ditutup di sesi sebelumnya di US$ $ 60,12 per barel. Terakhir kali minyak WTI berada di atas US$ 60 per barel terjadi pada 11 Desember 2018.
"Gangguan pasokan AS yang tidak terduga memberikan jembatan pemulihan harga jangka pendek lainnya yang kemungkinan telah membawa harga minyak ke tingkat di mana pasar pada akhirnya menuju ke level yang lebih cepat dari yang diharapkan," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global Axi dalam sebuah catatan.
Cuaca dingin di AS menghentikan sumur minyak dan kilang yang berada di Texas pada hari Senin dan memaksa pembatasan pada operator pipa gas alam dan minyak mentah.
Baca Juga: Harga minyak WTI tembus ke US$ 60 per barel, tertinggi sejak Desember 2018
Pembekuan dalam yang jarang terjadi mendorong pemasok tenaga listrik negara bagian tersebut untuk memberlakukan pemadaman bergilir. Ini menyebabkan hampir 3 juta rumah dan bisnis tanpa listrik di awal pekan ini.
Berdasarkan data Energy Information Administration (EIA), Texas menghasilkan sekitar 4,6 juta barel minyak per hari dan merupakan rumah bagi 31 kilang, terbesar dari negara bagian AS mana pun, termasuk beberapa kilang terbesar di negara itu.
Di Timur Tengah, kelompok Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menyerang bandara Abha dan Jeddah Arab Saudi dengan drone.
Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman mengatakan pada Senin pagi bahwa mereka telah mencegat dan menghancurkan drone bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh Houthi ke arah kerajaan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin mendaftarkan AstraZeneca dan vaksin COVID-19 Universitas Oxford untuk penggunaan darurat, memperluas akses ke suntikan yang relatif murah di negara berkembang.
Selanjutnya: Cuaca dingin ekstrem, sejumlah perusahaan energi tutup sumur dan kilang minyak di AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News