Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persediaan minyak mentah dan distilasi Amerika Serikat (AS) turun minggu lalu. Data Energy Information Administration menunjukkan stok bensin naik tinggi di tengah penurunan permintaan bahan bakar.
Proses penyulingan dan produksi minyak mentah turun tajam. Hal ini disebabkan adanya gangguan akibat Badai Delta.
Persediaan minyak mentah turun 1 juta barel dalam sepekan hingga 16 Oktober menjadi 488,1 juta barel. Angka ini sejalan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters.
Produksi minyak mentah turun tajam pekan lalu menjadi 9,9 juta barel per hari dari 10,5 juta barel per hari. Ini sebagian disebabkan oleh penutupan fasilitas lepas pantai karena badai.
"Secara keseluruhan laporan tersebut tampaknya menunjukkan masih ada dampak dari badai. Sulit untuk mengukur masalah penawaran atau permintaan yang lebih luas," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group kepada Reuters.
Baca Juga: Wall Street menguat, masih ada ganjalan pada kesepakatan stimulus AS
Harga minyak WTI untuk pengiriman Desember 2020 merosot 3,55% ke US$ 40,22 per barel pada pukul 22.26 WIB malam ini. Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2020 turun 2,99% ke US$ 41,87 per barel.
Produk keseluruhan yang dipasok yang mewakili permintaan juga lebih rendah dan turun selama empat minggu terakhir jika dibandingkan dengan periode tahun lalu.
Menurut data EIA, pengilangan minyak mentah turun 551.000 barel per hari pada pekan lalu. Utilisasi kilang turun menjadi 72,9% dari sebelumnya 75,1% dari kapasitas.
Baca Juga: Harga minyak anjlok lebih dari 1% setelah persedian minyak AS membludak
Stok bensin AS naik 1,9 juta barel dalam seminggu. Angka ini lebih tinggi ketimbang ekspektasi penurunan 1,8 juta barel.
Stok distilasi, yang mencakup solar dan minyak pemanas, turun 3,8 juta barel menjadi 160,7 juta barel. Penurunan ini lebih besar daripada perkiraan penurunan 1,7 juta barel.
Baca Juga: Stimulus ekonomi AS akan menyetir pergerakan IHSG, Kamis (22/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
