kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak WTI kembali bergerak ke atas US$ 66


Jumat, 02 Februari 2018 / 07:35 WIB
Harga minyak WTI kembali bergerak ke atas US$ 66


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir pekan, harga minyak melonjak ke atas level US$ 66 per barel. Hal serupa terjadi pada akhir pekan lalu.

Jumat (2/2) pukul 7.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2018 di NYMEX menguat 0,46% ke US$ 66,10 per barel. Lonjakan harga terjadi sejak kemarin. Kamis, harga minyak naik 1,7% dari hari sebelumnya.

Meski sudah naik tinggi, harga minyak masih turun tipis daripada posisi akhir pekan lalu pada US$ 66,14 per barel. Ini adalah level tertinggi harga minyak sejak Juni 2015.

Harga minyak brent pun menguat tajam pada perdagangan kemarin. Harga minyak acuan yang diperdagangkan di ICE Futures ini menguat 1,1% ke US$ 69,65 per barel. Level tertinggi harga minyak brent sejak 2015 pun masih ada di US$ 70,15 per barel pada akhir pekan lalu.

Polling Reuters memperkirakan, harga minyak tidak akan jauh melewati level US$ 70 per barel tahun ini. Pasalnya, produksi shale oil Amerika Serikat (AS) akan mengimbangi penurunan pasokan minyak OPEC.

Data Energy Information Administration menunjukkan, produksi minyak AS pada bulan November lalu telah melewati 10 juta barel per hari. Survei Reuters pun menunjukkan, produksi minyak di Nigeria dan Arab Saudi bulan Januari naik dari level terendah selama delapan bulan.

Tapi, tingkat kepatuhan para anggota OPEC pada kesepakatan pemangkasan masih tinggi. "Tingkat kepatuhan hingga 138% menjadi perhatian pasar," kata John Kilduff, partner pada hedge fund energi Again Capital kepada Reuters.

Jasper Lawler, head of research London Capital Group mengatakan, harga minyak brent yang sudah tembus US$ 70 per barel menjadi faktor psikologis koreksi harga. "Harga ini berada di kisaran tertinggi sebagian besar proyeksi pasar saat ini. Kisaran yang logis saat ini mungkin sekitar US$ 65 per barel," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×