kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak WTI bergerak di atas US$ 66 per barel dalam empat hari terakhir


Kamis, 27 Mei 2021 / 07:45 WIB
Harga minyak WTI bergerak di atas US$ 66 per barel dalam empat hari terakhir
ILUSTRASI. Harga minyak turun tipis meski persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis meski persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun. Kamis (27/5) pukul 7.35 WIB, harga minyak west texas intermediate kontrak Juli 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 66.12 per barel. 

Harga minyak WTI turun 0,14% jika dibandingkan posisi kemarin pada US$ 66,21 per barel. Meski turun, harga minyak acuan AS ini terus berada di atas level US$ 66 per barel sejak awal pekan.

Sedangkan harga minyak brent kontrak Juli 2021 di ICE Futures berada di US$ 68,79 per barel, turun tipis dari US$ 68,87 per barel pada penutupan perdagangan kemarin. Harga minyak acuan internasional ini pun bertahan di atas US$ 68 per barel sejak awal pekan.

Data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pusat penyimpanan turun pekan lalu ke level terendah sejak Maret 2020. Pabrik penyulingan menaikkan tingkat pemanfaatan ke tingkat sebelum pandemi.

Baca Juga: Harga emas turun tipis pada Kamis (27/5) pagi

Produk bensin yang dipasok naik menjadi 9,5 juta barel per hari, mewakili permintaan. Sementara permintaan distilat juga lebih tinggi. Konsumsi bensin umumnya meningkat mulai sekitar Memorial Day AS yaitu 31 Mei tahun ini.

Harga menemukan beberapa dukungan dari pencabutan pembatasan virus corona. "Dorongan untuk bepergian dalam liburan yang terhalang oleh pandemi tahun lalu akan mendukung pasar bensin," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois kepada Reuters.

Tetapi para pelaku pasar juga mencermati perkembangan di Iran-AS. Pembicaraan nuklir dapat mengarah pada pencabutan sanksi terhadap industri energi Iran dan pelepasan minyak Iran ke pasar.

"Harga berpeluang tetap ditopang oleh musim panas dengan satu-satunya hal yang menjaga minyak dari kenaikan harga adalah potensi kembalinya minyak Iran," kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston, Texas.

Baca Juga: Berisiko tinggi, negara ini melarang uang kripto bitcoin, ethereum, degocoin, dll

Juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei optimistis Iran akan segera mencapai kesepakatan, meskipun negosiator utama Iran mengatakan masalah serius tetap ada. Analis mengatakan, Iran dapat menambah pasokan sekitar 1 juta barel per hari hingga 2 juta barel per hari jika kesepakatan tercapai.

Iran dan beberapa negara telah mengadakan pembicaraan di Wina sejak April untuk menyusun langkah-langkah yang harus diambil dalam kegiatan nuklir. 

Rusia mengatakan OPEC+ harus mempertimbangkan kemungkinan peningkatan produksi Iran ketika menilai langkah lebih lanjut.

OPEC+ menambah produksi sekitar 2,1 juta barel per hari hingga Juli, mengurangi pemotongan menjadi 5,8 juta barel per hari. Pertemuan OPEC+ berikutnya ditetapkan pada 1 Juni. 

Baca Juga: Harga minyak ditutup menguat tipis ke level tertinggi dalam sepekan di Selasa (25/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×