kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga minyak WTI anjlok 6,9%, analis prediksi harga bakal kembali normal di 2021


Senin, 04 Mei 2020 / 16:54 WIB
Harga minyak WTI anjlok 6,9%, analis prediksi harga bakal kembali normal di 2021
ILUSTRASI. Harga minyak WTI kembali anjlok setelah menguat hampir 17% di pekan lalu


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemangkasan produksi minyak global belum berhasil mengangkat fundamental harga minyak dunia. Lihat saja, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2020 kembali tertekan usai menguat tajam di pekan lalu. 

Mengutip Bloomberg, Senin (4/5) pukul 16.10 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2020 di Nymex anjlok 6,98% ke level US$ 18,40 per barel. Padahal, pada Jumat (1/5), harganya sempat berada di level US$ 19,78 per barel, bersamaan dengan dimulainya pemangkasan produksi minyak oleh anggota OPEC+. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kendati secara fundamental minyak belum membaik, ia melihat harga untuk kontrak pengiriman Juni ini tidak akan mengalami kejatuhan seperti harga kontrak Mei lalu. 

Baca Juga: Ancaman AS ke China membuat harga minyak terjun bebas, WTI anjlok 5% dan Brent 0,4%

“Kejadian kemarin tidak akan terulang. Beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat juga sudah telah melonggarkan kebijakan lockdown. Setidaknya ini akan membantu meningkatkan permintaan minyak dunia,” kata dia, hari ini. 

Sementara, analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menyebut, harus ada pemangkasan produksi lanjutan jika ingin harga emas hitam ini kembali naik. Karena jika hanya mengandalkan pemulihan permintaan, prosesnya akan berlangsung cukup lama. 

“Sekali pun virus corona sudah mereda, untuk kembali ke keadaan sebelumnya pasti akan perlu waktu lebih lama. Jadi selama, pasokan tidak mampu menyeimbangkan penurunan permintaan, harga minyak akan masih tertekan dalam kurun waktu yang lama,” jelas Wahyu.

Wahyu memproyeksikan setidaknya paling cepat perlu waktu dua tahun untuk minyak dunia kembali ke level normal. Itu pun dengan syarat kebijakan drastis mesti diambil oleh para produsen minyak.

Baca Juga: Menteri ESDM sebut harga BBM di Indonesia murah di Asean, berikut perbandingannya

Sementara Ibrahim masih optimistis mulai tahun depan harga minyak dunia akan berangsur-angsur membaik ke level normal. Terlebih ketika ekonomi sudah mulai berjalan normal dan permintaan kembali meningkat. Hitungan Ibrahim, pada semester I-2021, harga minyak dunia bisa kembali ke level normal

“Apalagi kan belakangan ini ada desas-desus ketegangan di Arab Saudi dan Semenanjung Korea. Jika ketegangan geopolitik ini terjadi, tentu juga bisa angkat sentimen minyak dan bisa bantu proses rebound harga minyak,” pungkas Ibrahim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×