kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Harga Minyak Turun Dipicu Aksi Ambil Untung, Brent ke US$88,05 dan WTI ke US$85,29


Rabu, 26 Januari 2022 / 08:57 WIB
Harga Minyak Turun Dipicu Aksi Ambil Untung, Brent ke US$88,05 dan WTI ke US$85,29
ILUSTRASI. Kilang minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada hari Rabu (26/1) karena aksi ambil keuntungan menjelang pembaruan dari Federal Reserve. Meskipun kekhawatiran atas pasokan yang lebih ketat di tengah ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 15 sen atau 0,2% pada US$88,05 per barel pada 0105 GMT, setelah melonjak 2,2% di sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 31 sen atau 0,4%, menjadi US$85,29 per barel, setelah naik 2,8% pada hari Selasa.

"Beberapa koreksi telah muncul karena investor ingin menyesuaikan posisi mereka menjelang pertemuan Fed," kata Hiroyuki Kikukawa, general manager of research Nissan Securities.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Lebih 2% Dipicu Kekhawatiran Konflik Ukraina

"Tetapi penurunan terbatas karena meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan ancaman terhadap infrastruktur di Uni Emirat Arab," katanya, menambahkan bahwa minyak kemungkinan akan melanjutkan kenaikannya setelah pembaruan Fed.

The Fed diperkirakan akan memperkuat rencana untuk menaikkan suku bunga dan mengecilkan kepemilikan obligasi US Treasury dan sekuritas berbasis hipotek, yang telah membengkakkan neraca menjadi sekitar US$9 triliun.

Harga minyak mencapai tertinggi tujuh tahun pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa pasokan bisa mengetat karena ketegangan Ukraina-Rusia dan kekhawatiran tentang konflik di Yaman.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa dia akan mempertimbangkan sanksi pribadi terhadap Presiden Vladimir Putin jika Rusia menginvasi Ukraina.

Sementara para pemimpin Barat meningkatkan persiapan militer dan membuat rencana untuk melindungi Eropa dari kejutan pasokan energi potensial.

Di Timur Tengah, gerakan Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran meluncurkan serangan rudal pada hari Senin di pangkalan UEA yang menampung militer AS. Serangan itu digagalkan oleh pencegat Patriot buatan AS, kata pejabat AS dan Emirat.

Baca Juga: Negara Berkembang Hadapi Tekanan dari The Fed, Sektor Saham-Saham Ini Menarik Dilirik

Sementara itu, stok minyak mentah dan sulingan AS turun sementara persediaan bensin naik untuk pekan yang berakhir 21 Januari, dengan persediaan minyak mentah turun 872.000 barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Rabu.

Angka-angka itu berada dalam perkiraan analis, kata Kikukawa dari Nissan Securities.

Di sisi pasokan, Departemen Energi AS mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menyetujui pertukaran 13,4 juta barel minyak mentah dari Strategic Petroleum Reserve ke tujuh perusahaan sebagai bagian dari upaya Biden untuk membantu mengendalikan harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×