kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak turun dalam dua hari berturut-turut


Jumat, 08 Februari 2019 / 07:47 WIB
Harga minyak turun dalam dua hari berturut-turut


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gagal melanjutkan penguatan, harga minyak turun dalam dua hari perdagangan. Jumat (8/2) pukul 7.25 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2019 di New York Mercantile Exchange turun 0,17% ke US$ 52,55 per barel.

Penurunan harga minyak ini merupakan kelanjutan koreksi harga kemarin yang mencapai 2,54%. Penurunan harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini sejalan dengan penurunan harga minyak acuan international, brent.

Kemarin, harga minyak brent untuk pengiriman April 2019 di ICE Futures berada di US$ 61,63 per barel. Harga minyak ini turun 1,69% ketimbang hari sebelumnya.

Penurunan harga minyak ini dipicu oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi yang melambat. Perlambatan ini diperkirakan akan memengaruhi permintaan minyak. "Saat ini ada ketidakpastian apa yang terjadi pada pembicaraan dagang, pertumbuhan ekonomi globa, dan permintaan minyak," kata Gene McGillian, director of market research Tradition Energy kepada Reuters.

Dia menambahkan, kekhawatiran pasar minyak terutama dari sisi permintaan. Apakah permintaan akan cukup banyak untuk menyerap produksi AS yang terus bertambah.

Rabu lalu, Energy Information Administration merilis data yang menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah AS. Di sisi lain, OPEC merealisasikan pemangkasan produksi.

Bulan Januari, Arab Saudi memproduksi 10,24 juta barel minyak per hari. Angka ini jauh lebih rendah daripada target pemagkasan. Desember lalu, tingkat produksi minyak Saudi berada di 10,64 juta barel per hari.

Jean-Pierre Durante, head of applied research Pictet Wealth Management mengatakan, pasar keuangan menaksirkan terlalu tinggi risiko resesi global. "Harga minyak yang lebih rendah pada Januari, yakni 14%-18% lebih rendah daripada harga rata-rata 2018, merupakan stimulus aktivitas ekonomi dan permintaan minyak, terutama di emerging market," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×