kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,95   1,53%
  • LQ45 830   13,44   1,65%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,62   1,83%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,32   1,67%

Harga minyak terus menguat, Brent ke US$ 72,83 per barel dan WTI ke US$ 71,05


Senin, 14 Juni 2021 / 09:32 WIB
Harga minyak terus menguat, Brent ke US$ 72,83 per barel dan WTI ke US$ 71,05
ILUSTRASI. Harga minyak terus memanas dan menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah bertahan di dekat level tertinggi multi-tahun pada awal perdagangan hari ini. Pergerakan minyak didukung oleh prospek permintaan yang lebih baik karena peningkatan vaksinasi Covid-19 yang membantu mengangkat pembatasan perjalanan.

Senin (14/6) pukul 09.10 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 naik 14 sen, atau 0,2% menjadi US$ 72,83 per barel. Pekan lalu, Brent naik 1,1% dan mencapai level tertinggi sejak Mei 2019 saat menyentuh US$ 73,09 per barel pada hari Jumat (11/6).

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2021 juga menguat 14 sen, atau 0,2% level US$ 71,05 per barel. WTI capai posisi tertinggi sejak Oktober 2018 di US$ 71,24 per barel pada akhir pekan lalu.

Sokongan utama bagi emas datang karena lalu lintas kendaraan kembali ke tingkat pra-pandemi di Amerika Utara dan sebagian besar Eropa. Selain itu, lebih banyak pesawat mengudara saat penguncian dan pembatasan lainnya dilonggarkan, mendorong kenaikan tiga minggu berturut-turut untuk harga tolok ukur minyak.

Jumat (11/6) dalam laporan bulanannya, International Energy Agency (IEA) mengungkapkan, bahwa OPEC+ perlu meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang pulih.

Baca Juga: Harga minyak acuan terus memanas, sepekan naik lebih dari 1%

Kelompok OPEC+ telah menahan produksi untuk mendukung harga setelah pandemi menghapus permintaan pada 2020.

"OPEC+ perlu membuka keran untuk menjaga pasar minyak dunia dipasok secara memadai," kata IEA.

Prospek minyak yang positif juga dilihat Goldman Sachs. perusahaan memperkirakan, harga Brent akan naik menjadi US$ 80 per barel pada musim panas ini karena peluncuran inokulasi yang meningkatkan aktivitas ekonomi di seluruh dunia.

Sementara itu, berdasarkan data mingguan Baker Hughes Co, rig minyak AS naik enam menjadi 365, tertinggi sejak April 2020.

Itu adalah peningkatan mingguan terbesar rig minyak dalam sebulan, karena perusahaan pengeboran berusaha mendapatkan keuntungan dari meningkatnya permintaan.

Selanjutnya: IHSG dibuka menguat ke 6.118 pada hari ini (14/6), asing koleksi BBCA, BBRI dan PGAS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×