Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah dunia pada Jumat (23/11) kembali terbebani kekhawatiran pasar akan berlimpahnya pasokan sementara permintaan kemungkinan turun karena pelambatan ekonomi global.
Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di US$ 53,83 per barel pagi ini, turun 80 sen atau 1,5% dari perdagangan terakhir.
"Penurunan harga minyak dipicu sentimen negatif pasokan berkelimpahan," tulis ANZ dalam rilisnya, Jumat, seperti dikutip Reuters.
Pasokan minyak berlimpah setelah tiga produsen utama dunia, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Rusia memompa minyak sampai 100 juta barel per hari. Ketiganya saja sudah memenuhi lebih dari sepertiga kebutuhan pasar dunia.
Berlimpahnya pasokan ini pun berbarengan dengan ekspektasi adanya pelambatan ekonomi global. Alhasil, harga minyak mentah merosot 30% sejak harga tertingginya yang ditoreh Oktober lalu.
Arab Saudi mengindikasikan, tidak akan menambah produksi minyak. Namun, belum terlihat jelas apakah Saudi dan kartel minyak lainnya dari OPEC akan memangkas produksi agar harga bisa menguat.
"Kami tidak akan menjual minyak yang tidak dibutuhkan oleh pembeli," kata Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih kemarin.
Saudi, negara pemimpin de-facto Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) sempat mempertimbangkan pemangkasan minyak 1,4 juta barel per hari untuk menghindari kelebihan pasokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News