kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak terkerek, begini efeknya ke Logindo Samudramakmur (LEAD)


Senin, 11 Oktober 2021 / 20:07 WIB
Harga minyak terkerek, begini efeknya ke Logindo Samudramakmur (LEAD)
ILUSTRASI. perusahaan pelayaran alias perkapalan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD). Foto Dok LEAD


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terus meningkat. Bahkan, menyentuh level tertinggi pada hari ini. Berdasarkan catatan Kontan, pada Senin (11/10) pukul 7.25 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2021 di New York Mercantile Exchange berada di U$ 79,93 per barel. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini menguat 0,73% ketimbang posisi akhir pekan. Dalam sepekan, harga minyak WTI naik 2,98%.

Kendati terjadi kenaikan harga minyak, emiten pelayaran PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) mengaku tidak merasakan dampaknya secara langsung. 

Sekretaris Perusahaan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) Adrianus Iskandar mengungkapkan, biaya bahan bakar ditagihkan kembali ke penyewa kapal sehingga tidak berdampak lagsung terhadap bisnis LEAD. Menurutnya, kenaikan harga minyak justru akan meningkatkan aktivitas perusahaan migas di Indonesia.

"Harga minyak tidak berpengaruh langsung kepada kinerja perusahaan. Hanya dari sisi permintaan kapal kami yang akan meningkat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/10). 

Oleh karenanya, bukan tidak mungkin peningkatan permintaan itu akan menaikkan utilisasi armada milik LEAD. Hanya saja Adrianus mengakui, dampak ini juga tidak terjadi secara langsung. 

Baca Juga: Fokus Logindo Samudramakmur (LEAD) hingga akhir tahun 2021

Dalam artian, kenaikan minyak tidak otomatis meningkatkan permintaan kapal. Potensi pertumbuhan itu tetap bergantung pada perencanaan masing-masing penyewa. 

Asal tahu saka, tingkat utilisasi LEAD tahun ini sudah mencapai sekitar 72%. Adapun total armada yang dimilikinya sebanyak 44 unit. 

 

Melihat kenaikan harga minyak justru dapat menciptakan peluang, pihak LEAD akan fokus untuk meningkatkan utilisasi armadanya ke  tingkat maksimum. Hal ini dilakukan  dengan mengikuti tender-tender dari perusahaan minyak dan gas (migas).  
Langkah ini diperlukan untuk menekan jumlah kapal dalam keadaan stand-by. Asal tahu saja, berdasar catatan Kontan sebelumnya, beban atau biaya bahan bakar akan menjadi beban perusahaan apabila kapal sedang dalam keadaan stand-by atau tidak disewa.

Mengingat ada kenaikan harga minyak, maka biaya bahan bakar untuk kapal stand-by akan menjadi sedikit lebih tinggi dibanding biasanya. Akan tetapi, biaya bahan bakar untuk stand-by tidak terlalu membenani karena penggunaan bahan bakar relatif minim. 

Selanjutnya: Hingga Agustus, Logindo Samudramakmur (LEAD) meraih kontrak baru US$ 15 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×