kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga Minyak Rontok, IHSG Turut Anjlok


Jumat, 24 Oktober 2008 / 08:52 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga minyak dunia kemarin (23/10)kembali rontok. Seperti biasa, turunnya harga minyak menyeret serta harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kemarin harga minyak kualitas terbaik jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember di Nymex Energy Futures sempat menyentuh US$ 65,9 per barel. Inilah harga terendahnya selama 16 bulan terakhir.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI juga anjlok 3,08% menjadi 1.337,2. Inilah titik terendah IHSG sejak Agustus 2006 silam. Kapitalisasi pasar BEI pun susut menjadi tinggal Rp 1.022,78 triliun, amblas 46,69% sejak awal tahun.

Hubungan erat antara IHSG dan harga minyak memang tak terelakkan. Sebab, "Pergerakan harga minyak mewakili pergerakan harga komoditas secara keseluruhan," ujar Konsultan Manajemen Risiko Goei Siauw Hong. Sementara, peran saham-saham sektor komoditas di BEI terhitung besar. Saat ini, bobot saham komoditas pada IHSG mencapai sekitar 17,12%.

Maka, pemain saham sekarang juga wajib menghitung sampai sejauh mana harga minyak akan turun. Sampai pukul 21.38 WIB semalam, minyak memang kembali menguat hingga US$ 68,02 per barel. Tapi para analis masih melihat harga minyak berpotensi melemah.

Apelles Kawengian, Kepala Divisi Pengembangan Monex Investindo Futures memprediksi harga minyak akan bergerak di kisaran US$ 65 - US$ 75 per barel hingga akhir tahun. Sedangkan Goei malah meramal harga minyak bisa turun hingga US$ 50 per barel tahun ini. "Bahkan tahun depan saya prediksi bisa di bawah US$ 40 per barel," katanya.

Kalau skenario ini terwujud, jelas ini kabar buruk buat bursa. Goei mencontohkan, pada 2001 IHSG masih di kisaran 300-an, sedangkan indeks saham Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) Malaysia sekitar 400-an. Karena booming harga komoditas, IHSG sudah naik hampir sembilan kali lipat hingga melampaui 2.800. Sementara itu, KLSE yang tidak terlalu ditunjang oleh komoditas hanya bergerak hingga 1.300-an. Dus, menurut Goei, pengaruh kenaikan harga komoditas sangat signifikan terhadap IHSG.

Jadi bersiaplah. Saat harga minyak dan komoditas lain turun, IHSG pun bisa terjun bebas. Goei mengatakan, kalau harga minyak benar-benar kembali jadi US$ 40 per barel, maka IHSG akan kembali ke posisinya pada 2003, yaitu 700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×