Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia menuju kenaikan mingguan terbesar dalam sebulan terakhir. Penguatan harga minyak karena adanya pengurangan pengiriman pada jalur pipa Keystone, yang menambah spekulasi bakal ketatnya pasokan.
Investor juga masih menanti keputusan produsen minyak yang tergabung dalam OPEC perihal perpanjangan pembatasan produksi.
Mengutip Bloomberg, Jumat (24/11) pukul 18.09 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2018 menguat 1,09% ke level US$ 58,65 per barel dibanding sehari sebelumnya.
Kabar bahwa TransCanada Corp telah mengurangi 85% pengiriman jalur Keystone selama November lantaran tumpahan minggu lalu di South Dakota telah mendorong harga minyak WTI naik 3,7% dalam sepekan ini. Harga minyak menetap pada level US$ 58 per barel untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2015.
Selain itu, kenaikan harga dipicu optimisme yang meningkat bahwa OPEC dan rekanannya akan setuju memperpanjang pemotongan produksi pada pertemuan 30 November di Wina. Harga naik lebih dari 7% selama November, menuju kenaikan bulanan ketiga atau terpanjang sejak Mei tahun lalu.
"Perdagangan mungkin telah melunak, tetapi dorongan beli tetap ada karena gangguan pada sebagian besar pipa AS yang sedang berlangsung," kata Stephen Brennock, analis di PVM Oil Associates Ltd di London, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (24/11).
Sentimen lain yang juga membantu kenaikan minyak adalah data Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan stok minyak AS turun menjadi 457,1 juta barel pada pekan yang berakhir 17 November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News