kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.290   -202,00   -1,26%
  • IDX 6.960   -147,76   -2,08%
  • KOMPAS100 1.039   -24,74   -2,33%
  • LQ45 816   -17,54   -2,10%
  • ISSI 212   -4,48   -2,07%
  • IDX30 417   -9,64   -2,26%
  • IDXHIDIV20 503   -10,26   -2,00%
  • IDX80 118   -2,85   -2,35%
  • IDXV30 124   -2,73   -2,15%
  • IDXQ30 139   -2,72   -1,92%

Harga minyak rekor lagi ke US$ 74,07 per barel, tetapi sentimen negatif membayangi


Senin, 28 Juni 2021 / 12:58 WIB
Harga minyak rekor lagi ke US$ 74,07 per barel, tetapi sentimen negatif membayangi
ILUSTRASI. Harga minyak sentuh level tertinggi. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (28/6), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar New York Mercantile Exchange untuk kontrak Agustus 2021 kembali menyentuh rekor tertingginya lebih dari lima tahun. Tercatat harga minyak naik 0,04% ke US$ 74,07 per barel. 

Namun, riset Monex Investindo Futures, Senin (28/6), memproyeksikan harga minyak berpeluang menurun dalam jangka pendek. Sentimen negatif datang dari meningkatnya aktivitas rig AS dalam laporan Baker Hughes di akhir pekan lalu. 

Penguatan dolar AS di balik ekspektasi pengetatan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) jika inflasi terus meningkat juga berpotensi menekan harga minyak. 

Baca Juga: Harga minyak lanjut menguat, investor fokus pada pertemuan OPEC+ pekan ini

Namun, penurunan harga minyak bisa terbatas jika pasar mempertimbangkan laporan masih adanya perselisihan antara AS dengan Iran terkait kesepakatan nuklir Iran yang dapat menunda suplai minyak dari Teheran. 

Secara teknikal, Monex memproyeksikan harga minyak berpeluang dijual dalam jangka pendek selama harga bergerak di bawah level resistance US$ 74,40 per barel karena berpotensi turun menguji level support di US$ 73,60 per barel. 

Namun, jika harga minyak bergerak naik menembus level US$ 74,40 per barel, maka harga minyak berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut menargetkan resistance selanjutnya di US$ 75,00 per barel.

Selanjutnya: ENRG Pacu Kontribusi Blok Kangean

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×