kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Rebound dari Posisi Terendah dalam 6 Bulan, Stok Minyak AS Turun


Rabu, 17 Agustus 2022 / 08:49 WIB
Harga Minyak Rebound dari Posisi Terendah dalam 6 Bulan, Stok Minyak AS Turun
ILUSTRASI. Harga minyak acuan rebound


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak rebound pada perdagangan pagi ini. Posisinya kembali pulih dari level terendah dalam enam bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya.

Rabu (17/8) pukul 08.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2022 naik 0,1% menjadi US$ 92,47 per barel.

Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September 2022 menguat 0,3% ke US$ 86,80 per barel.

Harga minyak acuan merosot sekitar 3% pada sesi sebelumnya, setelah data perumahan Amerika Serikat (AS) yang lemah, memicu kekhawatiran tentang potensi resesi global.

"Penarikan stok bensin AS untuk minggu kedua berturut-turut telah meyakinkan investor bahwa permintaan kuat, mendorong pembelian," kata Kazuhiko Saito, Chief Analyst Fujitomi Securities Co Ltd.

Baca Juga: Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah dalam 6 Bulan, WTI Ditutup di Bawah US$ 90

"Namun, pasar minyak diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan, dengan volatilitas yang cukup tinggi, karena kekhawatiran potensi resesi global," tambah Saito.

Berdasarkan sumber pasar yang mengutip angka dari American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun di pekan lalu. Di mana, stok minyak mentah turun sekitar 448.000 barel untuk pekan yang berakhir 12 Agustus.

Sementara itu, persediaan bensin turun sekitar 4,5 juta barel, dengan stok sulingan turun sekitar 759.000 barel, menurut sumber API.

Jajak pendapat Reuters yang diperpanjang menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah kemungkinan turun sekitar 300.000 barel di pekan lalu dan stok bensin kemungkinan turun 1,1 juta barel, dengan persediaan sulingan naik.

Investor juga menunggu kejelasan pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Pasokan minyak bisa meningkat jika Iran dan AS menerima proposal dari Uni Eropa, yang akan menghapus sanksi terhadap ekspor minyak Iran, kata para analis.

Baca Juga: Elon Musk: Saya Akan Beli Manchester United

UE dan AS mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sedang mempelajari tanggapan Iran terhadap apa yang disebut UE sebagai proposal final untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 setelah Teheran meminta Washington untuk menunjukkan fleksibilitas.
 
Sementara itu, Barclays menurunkan perkiraan harga Brent pada hari Selasa sebesar US$ 8 per barel untuk 2022 dan 2023, karena memperkirakan surplus besar minyak mentah dalam waktu dekat karena pasokan Rusia yang tertahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×