CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.923   -33,00   -0,21%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Harga minyak perpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut


Rabu, 09 Oktober 2019 / 10:40 WIB
Harga minyak perpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak minyak mentah kembali merosot untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu (9/10). Tertekan meredupnya prospek kesepakatan perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan China pekan ini.

Kondisi meningkatkan ketidakpastian untuk pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak. Mengutip Bloomberg, pukul 10.14 WIB, minyak Brent pengiriman Desember 2019 ke US$ 58,07 per barel atau turun 0,29%. Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November 2019 ke US$ 52,48 per barel atau turun 0,29%.

Baca Juga: Bursa Asia jatuh terdalam sepekan ini

Para negosiator dari dua ekonomi teratas dunia akan bertemu di Washington pada hari Kamis (10/10) dan Jumat (11/10). Sebagai upaya terbaru untuk menuntaskan kesepakatan yang bertujuan mengakhiri sengketa perdagangan yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Tetapi ketegangan antara AS-China meningkat pekan ini setelah Washington memberlakukan pembatasan visa pada pejabat China untuk penahanan atau penyalahgunaan minoritas Muslim.

Baca Juga: Harga minyak sedikit naik dipicu kekhawatiran pasokan akibat geopolitik Timur Tengah

Howie Lee, ekonom OCBC Bank Singapura menyebut sentimen-sentimen ini telah mengatur pasar pada jalur penghindaran risiko. Meskipun pasar minyak global tetap dalam kondisi defisit pasokan yang secara teori mendukung harga di atas US$ 60 per barel.

"Pasar saat ini terlalu bearish, terlalu fokus pada sisi permintaan dari persamaan," kata Lee dilansir dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×