Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minyak minyak mentah kembali merosot untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu (9/10). Tertekan meredupnya prospek kesepakatan perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan China pekan ini.
Kondisi meningkatkan ketidakpastian untuk pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak. Mengutip Bloomberg, pukul 10.14 WIB, minyak Brent pengiriman Desember 2019 ke US$ 58,07 per barel atau turun 0,29%. Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November 2019 ke US$ 52,48 per barel atau turun 0,29%.
Baca Juga: Bursa Asia jatuh terdalam sepekan ini
Para negosiator dari dua ekonomi teratas dunia akan bertemu di Washington pada hari Kamis (10/10) dan Jumat (11/10). Sebagai upaya terbaru untuk menuntaskan kesepakatan yang bertujuan mengakhiri sengketa perdagangan yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Tetapi ketegangan antara AS-China meningkat pekan ini setelah Washington memberlakukan pembatasan visa pada pejabat China untuk penahanan atau penyalahgunaan minoritas Muslim.
Baca Juga: Harga minyak sedikit naik dipicu kekhawatiran pasokan akibat geopolitik Timur Tengah
Howie Lee, ekonom OCBC Bank Singapura menyebut sentimen-sentimen ini telah mengatur pasar pada jalur penghindaran risiko. Meskipun pasar minyak global tetap dalam kondisi defisit pasokan yang secara teori mendukung harga di atas US$ 60 per barel.
"Pasar saat ini terlalu bearish, terlalu fokus pada sisi permintaan dari persamaan," kata Lee dilansir dari Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News