Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak pagi ini menguat tipis dari posisi penutupan perdagangan kemarin. Meski menguat tipis, harga minyak masih jauh di bawah harga rata-rata pekan lalu.
Selasa (14/1) pukul 7.12 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 58,11 per barel, naik 0,05% dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 58,08 per barel yang turun 1,63% dalam sehari.
Harga minyak ini masih berada di bawah harga akhir pekan lalu US$ 59,04 per barel dan harga rata-rata minyak pekan lalu pada US$ 60,84 per barel. Harga minyak WTI ini naik setelah turun dalam lima hari perdagangan berturut-turut.
Baca Juga: Penurunan harga gas Industri menghemat 2,5%-7,5% pelaku industri petrokimia
Tensi Timur Tengah yang mereda menyebabkan investor kembali fokus pada permintaan musiman yang cenderung turun. "Sulit bagi harga minyak mentah untuk naik lebih tinggi jika perusahaan penyulingan tidak menghasilkan keuntungan atau paling maksimal menutup biaya," kata Tom Kloza, global head of energy analysis Oil Price Information Service.
Kloza mengatakan bahwa margin perusahaan pengolahan minyak Amerika Serikat (AS) untuk produk bensin tertekan, terutama karena permintaan untuk heating oil mengecewakan.
Persediaan bensin AS melonjak 9,1 juta barel pada akhir pekan pertama tahun ini. Data Energy Information Administration menunjukkan bahwa persediaan bensin sekitar 5% di atas rata-rata lima tahun pada posisi awal tahun.
Baca Juga: Gara-gara pernyataan Mahathir, India setop impor CPO dari Malaysia
Polling Reuters memperkirakan, persediaan minyak mentah AS turun pada akhir pekan hingga 10 Januari. Sementara stok bensin diperkirakan naik lagi dalam 10 pekan berturut-turut.
Sementara itu, kesepakatan dagang AS-China akan diteken besok. "Kami memperkirakan kesepakatan ini telah dihitung dalam harga minyak dan mungkin tidak akan memberikan dorongan lebih tinggi bagi harga minyak," kata Harry Tchilinguirian, global oil strategist BNP Paribas London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News