kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Melonjak Karena Pasokan yang Seret Melebihi Kekhawatiran Resesi


Sabtu, 02 Juli 2022 / 21:04 WIB
Harga Minyak Melonjak Karena Pasokan yang Seret Melebihi Kekhawatiran Resesi
ILUSTRASI. Jumat (1/7), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup di US$ 111,63 per barel, naik 2,38% dalam sehari.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Dari AS, Baker Hughes Co melaporkan jumlah rig minyak yang beroperasi bertambah satu menjadi 595 pada pekan ini. Jumlah rig beroperasi yang mencapai level tertinggi sejak Maret 2020 ini menjadi indikator awal produksi masa depan.

Meskipun jumlah rig minyak AS telah meningkat untuk rekor 22 bulan hingga Juni, peningkatan mingguan sebagian besar dalam satu digit karena banyak perusahaan lebih fokus pada pengembalian uang kepada investor dan membayar utang daripada meningkatkan output.

Sementara itu, pemerintah Ekuador dan para pemimpin kelompok adat pada hari Kamis mencapai kesepakatan untuk mengakhiri lebih dari dua minggu protes yang telah menyebabkan penutupan lebih dari setengah dari produksi minyak 500.000 barel per hari sebelum krisis di negara itu.

Baca Juga: Dampak Lonjakan Inflasi Terasa ke Perekonomian Indonesia

Pada hari Kamis, kelompok produsen OPEC+, termasuk Rusia, setuju untuk tetap pada strategi produksinya setelah dua hari pertemuan. Namun, OPEC+ menghindari membahas kebijakan setelah September.

OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi setiap bulan sebesar 648.000 barel per hari (bph) pada Juli dan Agustus. Target produksi ini naik dari rencana sebelumnya untuk menambah 432.000 bph per bulan. Survei Reuters menemukan bahwa OPEC memompa 28,52 juta barel per hari pada Juni, turun 100.000 barel per hari dari total revisi Mei. 

Baca Juga: Pergerakan Kurs Rupiah Dalam Sepekan Ini Tertekan Inflasi Domestik

Presiden AS Joe Biden akan melakukan perjalanan tiga kali ke Timur Tengah pada pertengahan Juli yang mencakup kunjungan ke Arab Saudi. Salah satu agenda Biden adalah mendorong kebijakan energi menjadi sorotan karena AS dan negara-negara lain menghadapi kenaikan harga bahan bakar yang mendorong inflasi.

Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak akan secara langsung menekan Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyak untuk menahan lonjakan harga ketika dia melihat raja dan putra mahkota Saudi selama kunjungan bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×