Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali naik pada awal perdagangan Selasa (28/7). Pukul 07.10 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2020 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 41,74 per barel, naik 0,33% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 41,60 per barel.
Kenaikan harga minyak ditopang harapan stimulus untuk revitalisasi ekonomi Amerika Serikat. Meski begitu, kenaikan harga minyak terbatas lantaran dibayangi oleh peningkatan jumlah kasus virus corona di AS dan ketegangan antara AS dan China.
Baca Juga: Harga minyak dibuka koreksi pada awal perdagangan Senin (27/7)
Senat Republik AS mengungkap paket bantuan virus corona senilai US$ 1 triliun.
"Jika kita dapat memasukkan lebih banyak uang ke kantong konsumen, mereka akan membelanjakannya untuk barang dan jasa," kata Phil Flynn, analis senior pada kelompok Harga Futures di Chicago seperti dikutip Reuters.
"Itu seharusnya mengarah pada lebih banyak permintaan bensin, lebih banyak perjalanan dan lebih banyak belanja."
Dolar AS yang lemah, yang membuat komoditas berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, juga membantu mendorong minyak berjangka.
Ketegangan baru antara AS-China setelah penutupan konsulat di Houston dan Chengdu membuat investor beralih ke tempat investasi yang aman, seperti emas dan obligasi, dan jauh dari aset berisiko seperti minyak berjangka.
Sementara itu, kasus global dari virus corona baru melebihi 16 juta, dan virus ini melonjak di wilayah Amerika Serikat.
Sementara permintaan minyak telah meningkat setelah jatuh pada kuartal kedua, penguncian kembali karena kenaikan tingkat infeksi telah membuat pemulihan tidak merata.
Baca Juga: Harga minyak mentah acuan turun 0,2% terseret panasnya hubungan AS dan China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
