Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia kembali merangkak naik di perdagangan perdana tahun 2020. Lihat saja, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent naik tipis dibanding penutupan akhir 2019 lalu.
Mengutip Bloomberg, harga WTI kontrak pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange naik 0,11% jadi US$ 61,13 per barel pada Kamis (2/1) pukul 17.00 WIB.
Setali tiga uang, harga minyak Brent kontrak pengiriman Maret 2020 di ICE Futures juga terkerek 0,27% ke level US$ 66,18 per barel.
Baca Juga: Ada koreksi tipis, harga minyak masih bertahan tinggi tersulut ketegangan geopolitik
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji, kenaikan harga minyak mentah dunia terjadi berkat tiga sentimen utama.
Pertama, konflik politik yang terjadi Amerika Serikat (AS) dengan produsen minyak, Iran dan Venezuela. Ketegangan tersebut membuat Negeri Paman Sam menerapkan sanksi berupa larangan impor minyak dari Iran dan Venezuela.
Kedua, keputusan anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutu atau yang lebih dikenal dengan OPEC+ menambah jumlah pemangkasan produksi minyak. Dalam pertemuan OPEC+ pada Desember lalu, pemangkasan produksi minyak akhirnya naikan dari 1,2 juta barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari mulai 1 Januari lalu.
“Adanya sanksi larangan impor minyak serta penurunan produksi minyak diprediksi dapat membuat pasokan minyak menurun," kata Nafan, hari ini.
Baca Juga: Trump: AS dan China akan teken kesepakatan dagang pada 15 Januari 2020
Ketiga, meredannya tensi dagang AS dan China. “Jika sentimen mereda otomatis permintaan terhadap sektor komoditas cenderung pulih,” lanjut dia.
Memang baru-baru ini, kedua negara adikuasa tersebut telah mencapai kesepakatan fase pertama. Bahkan, Presiden AS Donald Trump sudah mengungkapkan bahwa penandatanganan kesepakatan dagang ini akan berlangsung pada 15 Januari di Gedung Putih.
Hal ini membuat Nafan optimistis harga minyak mentah berpeluang kembali menanjak di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News