kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak naik di hari perdana perdagangan


Kamis, 02 Januari 2020 / 17:28 WIB
Harga minyak naik di hari perdana perdagangan
ILUSTRASI. Penyulingan minyak mentah di Meksiko. Harga minyak mentah melesat di awal tahun 2020


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia kembali merangkak naik di perdagangan perdana tahun 2020. Lihat saja, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent naik tipis dibanding penutupan akhir 2019 lalu.

Mengutip Bloomberg, harga WTI kontrak pengiriman Februari 2020 di New York Mercantile Exchange naik 0,11% jadi US$ 61,13 per barel pada Kamis (2/1) pukul 17.00 WIB. 

Setali tiga uang, harga minyak Brent kontrak pengiriman Maret 2020 di ICE Futures juga terkerek 0,27% ke level US$ 66,18 per barel.

Baca Juga: Ada koreksi tipis, harga minyak masih bertahan tinggi tersulut ketegangan geopolitik

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji, kenaikan harga minyak mentah dunia terjadi berkat tiga sentimen utama. 

Pertama, konflik politik yang terjadi Amerika Serikat (AS) dengan produsen minyak, Iran dan Venezuela. Ketegangan tersebut membuat Negeri Paman Sam menerapkan sanksi berupa larangan impor minyak dari Iran dan Venezuela.

Kedua, keputusan anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutu atau yang lebih dikenal dengan OPEC+ menambah jumlah pemangkasan produksi minyak. Dalam pertemuan OPEC+ pada Desember lalu, pemangkasan produksi minyak akhirnya naikan dari 1,2 juta barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari mulai 1 Januari lalu. 

“Adanya sanksi larangan impor minyak serta penurunan produksi minyak diprediksi dapat membuat pasokan minyak menurun," kata Nafan, hari ini.

Baca Juga: Trump: AS dan China akan teken kesepakatan dagang pada 15 Januari 2020

Ketiga, meredannya tensi dagang AS dan China. “Jika sentimen mereda otomatis permintaan terhadap sektor komoditas cenderung pulih,” lanjut dia.

Memang baru-baru ini, kedua negara adikuasa tersebut telah mencapai kesepakatan fase pertama. Bahkan, Presiden AS Donald Trump sudah mengungkapkan bahwa penandatanganan kesepakatan dagang ini akan berlangsung pada 15 Januari di Gedung Putih.

Hal ini membuat Nafan optimistis harga minyak mentah berpeluang kembali menanjak di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×