Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Harga minyak pekan ini mencatatkan pendakian tertinggi sepanjang tahun. Harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September di New York Mercantile Exchange ditutup di level US$ 49,71 per barel, Jumat (28/7).
Harga minyak ini mendaki 1,37% dalam sehari dan melonjak hingga 8,61% sepekan. Hal serupa terjadi pada harga minyak brent di ICE Futures.
Harga minyak brent untuk pengiriman September berada di US$ 52,52 per barel, naik 2% ketimbang penutupan hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga minyak ini naik 9,28%. Kedua kontrak harga minyak ini naik dalam lima hari berturut-turut.
Kabar baik bagi harga minyak berasal dari pertemuan OPEC. Arab Saudi akan membatasi ekspor minyak ke angka 6,6 juta barel per hari mulai bulan Agustus.
Hingga 21 Juli, stok minyak di AS melorot sebanyak 7,2 miliar barel karena tingginya aktivitas pengolahan dan ekspor. Di sisi lain, produksi minyak mentah AS pada pekan lalu turun menjadi 9,41 juta barel per hari dari pekan sebelumnya 9,43 juta barel per hari.
Menurut catatan ANZ Bank yang dikutip CNBC, penurunan ini karena melorotnya produksi di Alaska. Tapi, produksi minyak mentah AS masih dalam tren naik sejak pertengahan 2016. "Kami melihat, kenaikan harga minyak belakangan ini rawan," kata analis Commerzbank kepada CNBC. Pasalnya, OPEC tidak mematok produksi minyak dua anggotanya, Libya dan Nigeria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News