Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah turun pada hari Selasa (31/8). Di tengah kekhawatiran bahwa pemadaman listrik dan banjir di Louisiana setelah Badai Ida akan memangkas permintaan minyak mentah, pada saat yang sama produsen global berencana untuk meningkatkan produksinya.
Melansir Reuters pukul 09.48 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 41 sen atau 0,6% menjadi US$68,80 per barel pada 0245 GMT, membalikkan sebagian besar kenaikan Senin.
Sedangkan, harga minyak mentah Brent untuk Oktober, yang akan berakhir pada hari Selasa, turun 46 sen atau 0,6% menjadi US$72,95 per barel, setelah naik hampir 1% pada hari Senin. Kontrak November yang lebih aktif turun 42 sen, atau 0,6%, menjadi US$71,81.
Prospek bahwa pemadaman kilang yang diperpanjang akan mengekang permintaan minyak dan membebani harga.
Baca Juga: Wall Street: Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup rekor lagi, Dow Jones justru melemah
Badai Ida menutup atau membatasi produksi di enam kilang di Louisiana yang memproses 1,92 juta barel per hari (bph) minyak mentah, sekitar 12% dari kapasitas penyulingan AS.
"Dengan perusahaan yang saat ini menilai kerusakan, garis waktu saat ini untuk berapa lama kapasitas tertutup akan turun masih belum pasti," kata analis RBC dalam sebuah catatan.
Dengan kerusakan "bencana" pada jaringan di Louisiana, pemadaman listrik dapat berlangsung selama tiga minggu, kata pejabat utilitas, yang akan memperlambat upaya untuk memperbaiki dan memulai kembali fasilitas energi.
Di sisi pasokan, sekitar 1,72 juta barel per hari produksi minyak tetap ditutup di sisi Teluk Meksiko AS karena anjungan dievakuasi menjelang badai, dengan perusahaan memperkirakan perlu waktu berhari-hari untuk mendapatkan penilaian penuh atas kemungkinan kerusakan.
Juga menjaga harga minyak adalah prospek bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, akan setuju untuk melanjutkan rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari setiap bulan hingga Desember.
OPEC+ akan bertemu pada hari Rabu. Delegasi mengatakan mereka memperkirakan peningkatan produksi akan terus berlanjut, namun menteri perminyakan Kuwait mengatakan pada hari Minggu bahwa rencana tersebut dapat dipertimbangkan kembali di tengah kekhawatiran tentang infeksi COVID-19 yang mengamuk di Asia yang membatasi permintaan bahan bakar.
Baca Juga: Asing net sell sebesar Rp 2,52 miliar, IHSG melemah ke 6.126 pada pagi ini (31/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News