kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah naik lebih dari US$ 1 per barel setelah kekacauan di pekan ini


Jumat, 24 April 2020 / 12:01 WIB
Harga minyak mentah naik lebih dari US$ 1 per barel setelah kekacauan di pekan ini
ILUSTRASI. Harga minyak jenis Brent dan WTI sama-sama naik lebih dari US$ 1 per barel pada hari ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak melonjak lagi pada hari Jumat, mendapatkan lebih banyak sokongan setelah produsen minyak seperti Kuwait mengatakan juga akan memangkas produksi. Angin segar bagi minyak bertambah setelah Amerika Serikat (AS) menyetujui paket stimulus lain untuk mengatasi gangguan ekonomi yang disebabkan oleh wabah virus corona.

Mengutip Reuters, Jumat (24/4), pukul 11.45 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Juni 2020 di ICE Futures naik US$ 1,07, atau 5%, ke US$ 22,40. Ini melanjutkan kenaikan pada sesi sebelumnya yang juga 5%. 

Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni 2020 di Nymex juga naik US$ 1,12, atau hampir 7%, ke $ 17,62 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga minyak WTI melonjak 20%. 

Baca Juga: Harga minyak mentah terus menguat seiring kesepakatan penurunan produksi lebih besar

Namun, lonjakan tajam harga minyak belum akan memperbaiki posisi minyak di pekan ini. Bahkan, harga minyak masih menuju kerugian mingguan kedelapan dalam sembilan pekan terakhir. Ini terjadi setelah pekan ini menjadi minggu paling kacau dalam sejarah perdagangan minyak. 

Brent menuju kerugian 20% minggu ini, dengan West Texas Intermediate (WTI) AS ditetapkan untuk penurunan lebih dari 3%.

WTI jatuh ke wilayah negatif menjadi minus $ 37,63 per barel pada hari Senin, sementara Brent berada ke level terendah dua dekade.

"Ada sedikit bantuan dalam hal perkembangan fundamental untuk mendukung pergerakan lebih tinggi, meskipun mengingat jumlah pelemahan baru-baru ini," kata ING dalam sebuah catatan.




TERBARU

[X]
×