Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik lebih dari US$ 1 pada hari Senin (1/3), di tengah optimisme perekonomian global berkat kemajuan dalam paket stimulus Amerika Serikat (AS). Serta harapan untuk meningkatkan permintaan minyak saat vaksin diluncurkan.
Melansir Reuters pukul 8.04 WIB, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik US$ 1,07, atau 1,7% menjadi US$ 65,49 per barel pada 0042 GMT. Kontrak April berakhir pada hari Jumat.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak US$ 1,10 atau 1,8% menjadi US$ 62,60 per barel.
Baca Juga: Bursa Asia bergerak naik Senin (1/3), pasar obligasi tengah tenang
"Harga minyak pulih pagi ini sejalan dengan sebagian besar aset berisiko di belakang RUU stimulus AS dan karena bank sentral terus berusaha keras untuk menangkal pengetatan keuangan yang tersirat oleh pasar," Stephen Innes, chief global markets strategist di Axi, tulis dalam catatan pada hari Senin.
Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan paket bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun pada Sabtu pagi. Demokrat yang mengontrol majelis menyetujui tindakan penyisiran dengan suara mayoritas partai 219 hingga 212 dan mengirimkannya ke Senat, di mana Demokrat merencanakan manuver legislatif untuk memungkinkan meloloskan tanpa dukungan dari Partai Republik.
Berita yang lebih positif tentang vaksinasi virus corona dan tanda-tanda membaiknya ekonomi Asia juga mendorong harga minyak mentah.
Panel penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dengan suara bulat pada hari Minggu untuk merekomendasikan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson untuk digunakan secara luas. Pejabat AS mengatakan pengiriman awal vaksin akan dimulai pada hari Minggu.
J&J mengharapkan untuk mengirimkan lebih dari 20 juta dosis pada akhir Maret dan 100 juta pada pertengahan tahun, cukup untuk memvaksinasi hampir sepertiga orang Amerika.
Di Jepang, survei swasta menunjukkan aktivitas pabrik berkembang pada laju tercepat dalam lebih dari dua tahun di bulan Februari, menambah tanda-tanda rebound dalam pertumbuhan Asia.
Baca Juga: Harga minyak dunia naik, ini respons Garuda Indonesia (GIAA)
Di sisi lain, investor bertaruh bahwa pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) minggu ini dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, akan menghasilkan lebih banyak pasokan yang kembali ke pasar.
"Lebih banyak pasokan perlu masuk ke pasar untuk memastikan OPEC + memenuhi permintaan tambahan dan menjaga disiplin internal tetap dalam satu baris," tambah Innes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News