kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Minyak Mentah Naik Lebih 1%, Brent ke US$79,82 dan WTI ke US$74,74


Jumat, 06 Januari 2023 / 22:18 WIB
Harga Minyak Mentah Naik Lebih 1%, Brent ke US$79,82 dan WTI ke US$74,74
ILUSTRASI. Harga minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah naik lebih dari US$1 pada hari Jumat (6/1). Didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) setelah rilis data pekerjaan AS Desember.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$1,13 atau 1,44% menjadi US$79,82 per barel pada 1442 GMT.

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,07 atau 1,45% menjadi US$74,74.

Dolar memangkas kenaikan sebelumnya setelah data pekerjaan AS untuk bulan Desember menunjukkan bahwa pemberi kerja menambahkan 223.000 pekerjaan pada bulan tersebut atau lebih dari perkiraan para ekonom. Sementara pertumbuhan upah sedikit lebih rendah dari yang diharapkan.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Stabil Setelah Penurunan Terdalam Tahun Ini, Kamis (5/1)

Data tersebut dapat mengurangi kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin lagi bulan depan.

Dolar yang lebih lemah dapat meningkatkan permintaan minyak karena komoditas berdenominasi dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Dukungan harga juga mengikuti berita bahwa China, importir minyak mentah terbesar di dunia, memperkirakan lalu lintas penumpang melalui jalan darat, kereta api, air dan udara selama liburan Tahun Baru Imlek akan berlipat ganda dari periode yang sama di tahun 2022.

China, yang ekonominya terpukul oleh gelombang COVID, juga mengumumkan lebih banyak langkah dukungan pada hari Kamis.

Sentimen bullish lebih lanjut datang dari penurunan persediaan sulingan AS yang lebih tinggi dari perkiraan dalam sepekan hingga 30 Desember, menurut data dari Administrasi Informasi Energi (EIA) pada hari Kamis.

Namun, secara mingguan, kontrak Brent dan WTI berada di jalur penurunan sekitar 7% dari minggu sebelumnya, tertekan oleh kekhawatiran atas kemungkinan resesi global.

"Pasar minyak mungkin mendapatkan kembali ketenangan setelah pertumpahan darah awal pekan ini, tetapi potensi kenaikan tetap terbatas, setidaknya dalam waktu dekat. Prospek ekonomi mendung," kata analis PVM Stephen Brennock.

Baca Juga: Harga Minyak Rebound Tipis Setelah Turun 9% di Awal Tahun

Eksportir minyak mentah utama dunia, Arab Saudi, menurunkan harga minyak mentah ringan Arab yang dijualnya ke Asia ke level terendah sejak November 2021 di tengah tekanan global yang memukul minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×