kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah naik, Brent ke US$75,60 dan WTI ke US$73,31 per barel


Jumat, 25 Juni 2021 / 17:08 WIB
Harga minyak mentah naik, Brent ke US$75,60 dan WTI ke US$73,31 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kelima berturut-turut pada perdagangan Jumat (25/6). Di tengah ekspektasi bahwa pertumbuhan permintaan akan melampaui pasokan dan OPEC+ akan berhati-hati dalam mengembalikan lebih banyak produksi ke pasar mulai Agustus.

Melansir Reuters pukul 16.04 WIB, harga minyak mentah Brent naik 4 sen atau 0,1% pada US$75,60 per barel pada 0854 GMT, menuju kenaikan 2,8% untuk pekan ini.

Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1 sen atau kurang dari 0,1%, menjadi US$73,31 per barel dan menuju kenaikan mingguan 2,4%.

Kedua kontrak harga acuan minyak itu menetap di level tertinggi sejak Oktober 2018 pada hari Kamis.

"Harga minyak telah didukung dalam beberapa pekan terakhir, diuntungkan dari penurunan berkelanjutan dalam persediaan minyak global karena permintaan minyak terus meningkat lebih tinggi, meskipun tidak merata," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Baca Juga: Simak katalis yang mengerek harga minyak mentah di tahun ini

"Dengan penurunan persediaan minyak yang lebih besar ke depan, kami memperkirakan harga minyak akan terus bergerak lebih tinggi selama 3Q21," tambahnya, mengacu pada kuartal ketiga tahun ini.

Minyak juga mendapat beberapa dukungan dari persetujuan RUU infrastruktur AS, mendorong optimisme atas prospek permintaan energi, kata para analis.

Semua mata tertuju pada Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutunya - bersama-sama disebut OPEC+ - yang akan bertemu pada 1 Juli untuk membahas pelonggaran lebih lanjut pengurangan produksi mereka mulai Agustus.

"Kelompok produsen memiliki ruang yang cukup untuk meningkatkan pasokan tanpa menggagalkan penarikan stok minyak, mengingat prospek permintaan yang lebih cerah," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.

Baca Juga: Harga minyak naik 0,1% dan berada di jalur penguatan lebih dari 2% di pekan ini

Di sisi permintaan, faktor utama yang harus dipertimbangkan OPEC+ adalah pertumbuhan yang kuat di Amerika Serikat, Eropa, dan China, didukung oleh peluncuran vaksin dan pembukaan kembali ekonomi, menurut analis yang mengatakan hal ini diimbangi oleh meningkatnya kasus dan wabah Covid-19 di tempat lain.

Prospek sanksi terhadap Iran dicabut dan lebih banyak lagi minyaknya yang menghantam pasar dalam waktu dekat telah meredup, dengan seorang pejabat AS mengatakan "perbedaan serius" tetap ada atas berbagai masalah atas kepatuhan Teheran dengan kesepakatan nuklir 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×