Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
"Harga minyak mentah sempat naik karena masalah ganda di Atlantik dapat menyebabkan gangguan besar dengan operasi minyak di Teluk Meksiko," kata Edward Moya, Senior Market Analyst OANDA di New York.
"Keuntungan minyak, bagaimanapun akan diredam karena ketidakpastian virus corona yang terus membebani prospek permintaan minyak mentah," lanjut dia.
Menurut perhitungan Reuters, jumlah kematian global akibat virus corona melampaui 800.000 pada hari Sabtu (22/8), dengan Amerika Serikat, Brasil, dan India memimpin peningkatan kematian.
Baca Juga: Kilau memudar, harga emas nangkring di level US$ 1.936 per ons troi
Juga membatasi potensi kenaikan harga, jumlah rig aktif dan minyak AS meningkat di pekan lalu, untuk pertama kalinya sejak Maret. Dengan perusahaan energi menambahkan rig minyak paling banyak dalam tujuh bulan, karena produsen serpih mulai melakukan pengeboran lagi.
Namun, harga minyak masih bertahan karena dukungan dari laporan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia, bahwa negara-negara dalam kelompok OPEC+ yang melampaui target pasokan dari Mei hingga Juli akan menambah pemangkasan produksi. Alhasil, output dipangkas lebih dari 1 juta barel per hari selama dua bulan sebagai kompensasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













