kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah koreksi 1,2% karena kekhawatiran kasus corona baru


Jumat, 03 Juli 2020 / 15:33 WIB
Harga minyak mentah koreksi 1,2% karena kekhawatiran kasus corona baru
ILUSTRASI. Harga minyak melemah 1,2%


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun ke bawah US$ 43 per barel setelah kebangkitan kasus virus corona yang meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan permintaan bahan bakar bisa terhenti. 

Mengutip Reuters, Jumat (3/7) pukul 15.00 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman September 2020 di ICE Futures turun 52 sen, atau 1,2%, menjadi US$ 42,62 per barel. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2020 turun 50 sen, atau 1,2%, menjadi US$ 40,15 per barel. 

Baca Juga: Kasus virus corona baru rekor lagi, harga minyak mentah kompak melemah

Meskipun minyak mentah koreksi cukup dalam di hari ini, namun si emas hitam masih menuju kenaikan mingguan di peka ini setelah pasokan minyak Amerika Serikat lebih rendah dan tanda-tanda pemulihan ekonomi yang lebih luas terlihat. 

Namun, sentimen yang menggerakkan harga minyak di pekan ini tersebut langsung hilang setelah Negeri Paman Sam melaporkan lebih dari 55.000 kasus virus corona baru pada Kamis (2/7). Ini merupakan rekor global harian untuk pandemi Covid-19. 

Meningkatnya jumlah kasus juga langsung menutup pesona dari data tenaga kerja AS yang melonjak tajam pada bulan Juni. 

"Rebound ekonomi AS yang rapuh beresiko dibatalkan oleh lonjakan terbaru dalam kasus infeksi," kata Stephen Brennock, Oil Broker PVM.

Seperti diketahui, kedua tolok ukur harga minyak telah lebih dari 2% pada Kamis lalu, didukung oleh angka pekerjaan Juni AS yang kuat dan penurunan persediaan minyak mentah AS. Brent masih menuju kenaikan mingguan lebih dari 5%.

Tanda-tanda pemulihan ekonomi, dan penurunan pasokan setelah pemangkasan pasokan oleh OPEC+, telah membantu Brent menguat lebih dari dua kali lipat dari level terendah selama 21 tahun yang terjadi pada April lalu. Kala itu, Brent berada di bawah US$ 16 per barel. 

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi tipis, dibayangi kenaikan jumlah kasus baru virus corona

Produksi minyak OPEC turun ke level terendah dalam beberapa dekade di bulan Juni dan produksi Rusia turun mendekati target OPEC+.

Meningkatkan harapan pemulihan, sebenarnya terlihat juga pada sektor jasa China yang berkembang pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade pada bulan Juni.

Pengajuan kebangkrutan pionir serpih AS Chesapeake Energy juga mendukung harga dengan meningkatkan harapan produksi akan menurun, kata JBC Energy dalam sebuah laporan.

Permintaan bensin akan diawasi dengan ketat ketika Amerika Serikat memasuki liburan akhir pekan 4 Juli. Stok bensin AS naik 1,2 juta barel minggu lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×