Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah jatuh pada awal perdagangan hari ini setelah badai besar yang melewati jantung industri minyak Amerika Serikat (AS) di Louisiana dan Texas tidak menyebabkan kerusakan luas pada kilang minyak.
Mengutip Reuters, Jumat (28/8) pukul 09.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2020 turun 6 sen atau 0,1% menjadi US$ 42,98 per barel.
Hal ini menambah pelemahan minyak WTI yang terjadi di sesi sebelumnya. Namun minyak WTI berada di jalur untuk menguat 1,5% di pekan ini. Ini menjadi kenaikan minggu keempat secara berturut-turut pada harga minyak acuan AS ini.
Baca Juga: Harga minyak terkoreksi, lantaran efek Badai Laura tak berdampak besar
Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2020, yang akan berakhir pada hari ini, turun 2 sen menjadi US$ 45,07 per barel. Ini membuat harga Brent menuju kenaikan 1,6% secara mingguan di pekan ini.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman November 2020, yang lebih aktif, naik tipis 1 sen menjadi US$ 45,61 per barel.
Sentimen pemberat bagi harga minyak datang setelah Badai Laura melanda Louisiana pada Kamis (27/8) pagi dengan kecepatan angin 150 mph (240 kilometer per jam). Badai ini merusak bangunan, merobohkan pohon, dan memutus aliran listrik ke lebih dari 650.000 orang di Louisiana dan Texas. Walau begitu, kilang minyak terhindar dari banjir besar yang sebelumnya dikhawatirkan.
"Kecuali ada kerusakan permanen pada infrastruktur produksi minyak, tidak akan mengejutkan untuk melihat perdagangan minyak turun sedikit setelah badai karena penilaian kerusakan berlanjut," kata Market Strategist AxiCorp Stephen Innes dalam sebuah catatan.













