kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah kembali tertekan, WTI kembali ke bawah US$ 40 per barel


Rabu, 30 September 2020 / 08:56 WIB
Harga minyak mentah kembali tertekan, WTI kembali ke bawah US$ 40 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak terus tertekan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah kembali melemah untuk hari kedua dan memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar karena pandemi virus corona memburuk.

Rabu (30/9) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Desember 2020 turun 23 sen, atau 0,6% menjadi US$ 41,03 per barel. 

Serupa, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 juga melemah 26 sen atau 0,7% ke US$ $ 39,29 per barel.

Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 2.000 menjadi Rp 1.016.000 per gram pada Rabu (30/9)

Harga minyak acuan ini sudah turun lebih dari 3% pada hari Selasa lalu karena kasus meninggal akibat Covid-19 global melampaui 1 juta. Ini menjadi dua kali lipat dalam tiga bulan lalu. 

"Penting untuk diingat bahwa pergerakan ke sisi negatif berpotensi menjadi super besar. Mulai dari mengingat meningkatnya kasus virus corona dan peningkatan pasokan minyak di seluruh dunia," kata Bob Yawger, Director of Energy Futures Mizuho di New York.

CEO dari perusahaan perdagangan terbesar dunia memperkirakan pemulihan yang lemah untuk permintaan minyak dan sedikit pergerakan harga dalam beberapa bulan dan tahun-tahun mendatang.

Hal yang sangat membebani pasar adalah terus tertekannya permintaan bahan bakar jet, dengan perjalanan udara lesu karena pembatasan virus corona dan kecenderungan masyarakat untuk bepergian yang turun drastis.

Pabrik penyulingan telah mencoba menemukan cara untuk memadukan produk mereka tetapi kelebihan pasokan tetap ada dan beberapa pabrik terpaksa ditutup.

Marathon Petroleum Corp, penyulingan minyak terbesar di Amerika Serikat, mulai memberlakukan PHK pada hari Selasa. Hal tersebut sudah diungkapkan sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Untuk mengatasi penurunan permintaan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak mungkin meningkatkan produksi minyak seperti yang direncanakan pada Januari tahun depan. 

Baca Juga: Pergerakan bursa Asia beragam, investor menanti debat presiden AS

Pasar melihat data masa lalu dari American Petroleum Institute pada hari Selasa yang menunjukkan stok minyak mentah AS turun terhadap ekspektasi. Kini pelaku pasar malah berfokus pada kenaikan persediaan bensin.

Juga membuat para pedagang dan investor gelisah adalah pemilihan presiden AS yang digelar pada bulan November mendatang. Banyak ketidakpastian politik walau debat perdana dilakukan antara kedua kandidat untuk merebut hasil pada hari ini.

Selanjutnya: Investor hati-hati, harga emas spot turun tipis ke US$ 1.896 per ons troi di hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×