kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.469   -10,06   -0,13%
  • KOMPAS100 1.154   -0,36   -0,03%
  • LQ45 914   0,76   0,08%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,31   0,28%
  • IDXHIDIV20 570   2,59   0,46%
  • IDX80 132   0,18   0,14%
  • IDXV30 140   0,94   0,68%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Harga Minyak Mentah Jatuh Dekati Posisi Terendah 2022, WTI ke US$73,87


Rabu, 07 Desember 2022 / 17:52 WIB
Harga Minyak Mentah Jatuh Dekati Posisi Terendah 2022, WTI ke US$73,87
ILUSTRASI. Harga minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah melemah pada hari Rabu (7/12), jatuh mendekati level terendah tahun ini. Tertekan oleh kekhawatiran tentang resesi.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 55 sen atau 0,7% menjadi US$78,80 per barel pada pukul 0920 GMT. Pada hari Selasa (6/12), harga minyak Brent menyentuh US$78,70, terendah sejak 4 Januari.

Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 38 sen atau 0,5% menjadi US$73,87.

Peringatan dari bank-bank besar Amerika Serikat (AS) tentang kemungkinan resesi tahun depan telah membebani harga minyak dan mendukung penguatan dolar AS.

Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan cenderung mengurangi selera terhadap aset berisiko.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Setelah Terjun ke Level Terendah di Tahun Ini

"Masih banyak ketidakpastian di pasar hari ini," kata Claudio Galimberti, wakil presiden senior di Rystad Energy, menambahkan produksi minyak mentah di Rusia mungkin tidak turun sebanyak yang diharapkan sebelumnya.

Harga minyak Brent menetap di bawah US$80 pada hari Selasa untuk kedua kalinya pada tahun 2022 dan telah membatalkan kenaikan tahun ini, yang telah mengangkat harga mendekati level tertinggi sepanjang masa US$147 pada bulan Maret setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Kekhawatiran mereda terhadaop batas harga minyak mentah Rusia dapat menyebabkan guncangan pasokan.

Harian Vedomosti melaporkan pada hari Rabu, Rusia sedang mempertimbangkan opsi termasuk melarang penjualan minyak ke beberapa negara untuk melawan batasan yang diberlakukan oleh kekuatan Barat.

"Premi risiko geopolitik telah hilang, tetapi kekhawatiran inflasi belum," kata pialang minyak PVM.

"Jelas, investor tidak khawatir sedikit pun tentang potensi kekurangan pasokan yang mungkin merupakan akibat dari pembatasan harga dan larangan UE atas penjualan minyak Rusia."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×