kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,60   -24,13   -2.60%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Mentah Ditutup Stabil, WTI Koreksi Tipis ke US$ 109,8 Per Barel


Rabu, 25 Mei 2022 / 06:35 WIB
Harga Minyak Mentah Ditutup Stabil, WTI Koreksi Tipis ke US$ 109,8 Per Barel
ILUSTRASI. Harga minyak ditutup stabil pada Selasa (24/5)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak ditutup stabil setelah perdagangan berombak karena kekhawatiran pasokan yang ketat mengimbangi kekhawatiran atas kemungkinan resesi dan pembatasan Covid-19 China.

Namun, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berubah menjadi negatif usai Menteri Energi Ameriak Serikat (AS) Jennifer Granholm mengatakan Presiden Joe Biden tidak mengesampingkan penggunaan pembatasan ekspor untuk mengurangi melonjaknya harga bahan bakar domestik.

"Awalnya asumsinya akan menurunkan harga produk di Amerika Serikat," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Selasa (24/5), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2022 ditutup naik 14 sen menjadi US$ 113,56 per barel.

Sementara , harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2022 ditutup melemah 52 sen ke US$ 109,77 per barel.

Baca Juga: CEO Aramco Ingatkan Ancaman Krisis Minyak Global Akibat Minimnya Investasi

Minyak telah melonjak tahun ini dengan Brent mencapai level tertinggi sejak 2008 di US$ 139 pada bulan Maret, setelah invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran pasokan.

Harga didukung di awal sesi karena Uni Eropa bergerak lebih dekat untuk menyetujui larangan impor minyak Rusia. Embargo semacam itu kemungkinan akan disetujui "dalam beberapa hari," kata menteri ekonomi Jerman pada hari Senin.

Perjalanan selama akhir pekan di Memorial Day yang digelar di AS diperkirakan akan menjadi yang tersibuk dalam dua tahun. Lantaran lebih banyak pengemudi turun ke jalan dan melepaskan penguncian virus corona meskipun harga minyak tinggi.

Berdasarkan data American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS naik 567.000 barel pekan lalu. Persediaan bensin turun 4,2 juta barel, sementara stok sulingan turun 949.000 barel.

Persediaan minyak mentah dan bensin AS kemungkinan turun minggu lalu, sementara stok sulingan terlihat naik, berdasarkan jajak pendapat Reuters.

Baca Juga: Duterte ke Putin: Saya Membunuh Penjahat, Tidak Membunuh Anak-Anak dan Orangtua

Namun, kekhawatiran tentang ancaman terhadap ekonomi global, yang juga menjadi tema utama pertemuan Davos minggu ini, telah memicu kekhawatiran atas permintaan minyak dan membebani harga.

Beijing meningkatkan upaya karantina untuk mengakhiri wabah COVID-19 sementara penguncian Shanghai akan dicabut dalam waktu kurang dari seminggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×