CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.859   1,00   0,01%
  • IDX 7.158   -56,74   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,86   -0,89%
  • LQ45 870   -5,35   -0,61%
  • ISSI 216   -2,13   -0,98%
  • IDX30 446   -1,95   -0,43%
  • IDXHIDIV20 540   0,13   0,02%
  • IDX80 125   -1,10   -0,87%
  • IDXV30 136   0,28   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Harga minyak mentah berbalik arah melemah, Brent turun 1,7% dan WTI terkikis 0,2%


Rabu, 15 April 2020 / 15:19 WIB
Harga minyak mentah berbalik arah melemah, Brent turun 1,7% dan WTI terkikis 0,2%
ILUSTRASI. Harga minyak kembali melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah berbalik arah dan kembali turun pada Rabu (15/4). Tekanan datang dari kekhawatiran yang terus-menerus tentang kelebihan pasokan di tengah-tengah lockdown akibat penyebaran virus corona dan karena peringatan Dana Moneter Internasional (IMF) atas resesi ekonomi global yang mendalam.

Mengutip Reuters, Rabu (15/4) pukul 15.00 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juni 2020 di ICE Futures turun 51 sen, atau 1,7%, pada US$ 29,09 per barel. Posisi ini memperlihatkan penurunan lanjutan setelah pada Selasa (14/4) harganya turun 6,7%. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 turun 4 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 20,07, setelah jatuh 10,3% pada sesi sebelumnya.

Baca Juga: Harga minyak rebound, Brent naik 1,3% dan minyak WTI naik 1,8% pada Rabu (15/4)

Kedua sentimen ini menjadi lebih kuat setelah di awal sesi para investor mencari penawaran menyusul kemerosotan harga pada hari Selasa. Tetapi stok minyak mentah Amerika Serikat yang lebih tinggi memicu kekhawatiran bahwa penurunan produksi global oleh produsen minyak tidak akan mengimbangi penurunan permintaan bahan bakar karena upaya untuk menahan penyebaran virus corona.

Berdasarkan data American Petroleum Institute (API), persediaan minyak mentah AS naik 13,1 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 10 April. Angka ini lebih dari ekspektasi analis yang melihat kenaikan 11,7 juta barel.

Peringatan dari IMF tentang apa yang bisa menjadi penurunan global paling curam sejak Depresi Besar tahun 1930-an juga mengurangi sentimen investor.

Ekonomi global diperkirakan akan menyusut 3% selama tahun 2020 dalam keruntuhan aktivitas yang disebabkan oleh coronavirus, kata IMF pada hari Selasa.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×