Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Sempat menguat di awal perdagangan hari ini, harga minyak kembali tergelincir di tengah kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global yang terhenti dan penurunan permintaan bahan bakar. Rencana Libya yang mengisyaratkan akan mengakhiri blokade selama berbulan-bulan dan melanjutkan produksi ikut menambah tekanan bagi pasar minyak.
Mengutip Reuters, Senin (14/9) pukul 16.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman November 2020 turun 33 sen, atau 0,8% menjadi US$ 39,50 per barel.
Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2020 turun 34 sen atau 0,9% ke US$ 36,99 per barel.
Kedua kontrak acuan minyak ini berakhir lebih rendah pada pekan lalu. Ini menandai pelemahan dalam dua minggu secara berturut-turut.
Baca Juga: Harga minyak naik tipis setelah turun dalam dua pekan beruntun
"Tingkat infeksi (virus corona) meningkat lagi, ada penguncian lokal yang diterapkan di sejumlah negara yang terus meningkat yang menghambat pertumbuhan ekonomi regional dan jumlah pengangguran gagal turun secara signifikan," kata oil broker PVM's Tamas Varga.
"Ini menyebabkan pertumbuhan permintaan minyak yang suram."
Di Libya, komandan Khalifa Haftar berkomitmen untuk mengakhiri blokade fasilitas minyak selama berbulan-bulan, sebuah langkah yang akan menambah lebih banyak pasokan ke pasar, meskipun tidak jelas apakah ladang minyak dan pelabuhan akan mulai beroperasi.
"Pengumuman bahwa blokade terminal ekspor minyak Libya mungkin akan segera berakhir akan menambah kesengsaraan pada pertemuan OPEC+ minggu ini," ungkap Jeffrey Halley, Senior Market Analyst OANDA.
OPEC dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu pada 17 September untuk membahas kepatuhan dengan pemotongan besar dalam produksi. Namun para analis tetap melihat tidak akan ada pengurangan produksi lebih lanjut dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Pertamina pastikan layanan BBM dan LPG selama PBB Jakarta aman
Harga minyak sempat mendapat sokongan setelah Badai Tropis Sally menguat di Teluk Meksiko di sebelah barat Florida pada hari Minggu dan siap menjadi badai kategori 2.
Badai tersebut diperkirakan kembali mengganggu produksi minyak untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan setelah badai Laura melanda wilayah tersebut.
Biasanya minyak naik ketika produksi dihentikan, tetapi dengan pandemi virus corona yang semakin memburuk, kekhawatiran permintaan menguat dan di saat yang sama pasokan global terus meningkat.
Selanjutnya: Harga emas spot bergerak di US$ 1.947,09 per ons troi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News