kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Menguat Tipis di Awal Tahun Setelah Melonjak 50% Tahun Lalu


Senin, 03 Januari 2022 / 07:41 WIB
Harga Minyak Menguat Tipis di Awal Tahun Setelah Melonjak 50% Tahun Lalu
ILUSTRASI. Senin (3/1) pukul 7.30 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2022 di New York Mercantile Exchange menguat 0,84% ke US$ 75,84 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik di awal perdagangan tahun 2022. Senin (3/1) pukul 7.30 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2022 di New York Mercantile Exchange menguat 0,84% ke US$ 75,84 per barel dari penutupan perdagangan pekan lalu US$ 75,21 per barel.

Harga minyak Brent kontrak Maret 2022 di ICE Futures menguat 0,83% ke US$ 78,43 per barel dari posisi pekan lalu US$ 77,78 per barel.

Menurut sumber Reuters, para menteri anggota OPEC akan bertemu pada hari ini untuk mendiskusikan penunjukan sekretaris jenderal baru. Sekjen OPEC Mohammad Barkindo dari Nigeria akan turun dari jabatan pada akhir Juli setelah periode dua kali jabatan masing-masing tiga tahun.

Baca Juga: Harga Emas Tertekan di Awal Perdagangan 2022

Dua sumber OPEC menyebutkan bahwa Kandidat Kuwait mendapatkan dukungan luas dari para anggota OPEC. Pertemuan OPEC ini dijadwalkan sehari sebelum rapat OPEC+ yang termasuk Rusia.

Para pengamat menilai, rapat OPEC+ kemungkinan akan akan melanjutkan rencana penambahan produksi 400.000 barel per hari mulai bulan Februari.

Harga minyak Brent mengakhiri tahun 2021 dengan naik 50,5%, kenaikan terbesar sejak 2016. Sementara harga minyak WTI membukukan kenaikan 55,5% tahun lalu, kinerja terkuat untuk kontrak acuan sejak 2009, ketika harga melonjak lebih dari 70%.

Kedua kontrak menyentuh puncak 2021 mereka pada Oktober, dengan Brent di US$ 86,70 per barel, tertinggi sejak 2018, dan WTI di US$ 85,41 per barel, tertinggi sejak 2014.

Baca Juga: Bank Sentral Ramal Realisasi Inflasi Tahun Lalu Berada di Bawah Kisaran Sasaran

"Tahun 2021 adalah kisah pemulihan global untuk produk minyak bumi," kata John Kilduff, mitra di Again Capital Management di New York kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa pasar minyak terus menjadi sangat reaktif terhadap perkembangan pandemi tapi kini mendekati tingkat permintaan pra-pandemi.

Harga minyak global diperkirakan akan naik lebih lanjut tahun ini karena permintaan bahan bakar jet mengejar. "Kita memiliki Delta dan Omicron dan segala macam penguncian dan pembatasan perjalanan, tetapi permintaan minyak tetap relatif kuat," kata Kepala Ekonom perusahaan pialang CommSec Australia, Craig James.

Sebuah survei Reuters terhadap 35 ekonom dan analis memperkirakan harga minyak mentah Brent akan berada di rata-rata US$ 73,57 per barel pada 2022, sekitar 2% lebih rendah dari konsensus US$ 75,33 pada November. Ini adalah penurunan pertama dalam perkiraan harga 2022 sejak jajak pendapat Agustus.

Baca Juga: Ekonomi Mulai Bergulir di 2021, Minyak Cetak Kenaikan Harga Tahunan Tertinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×