kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mencapai level tertinggi dalam 14 bulan terakhir


Jumat, 05 Maret 2021 / 07:36 WIB
Harga minyak mencapai level tertinggi dalam 14 bulan terakhir
ILUSTRASI. Harga minyak masih menanjak setelah melesat lebih dari 4% pada perdagangan kemarin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak makin tinggi jelang akhir pekan. Jumat (5/3) pukul 7.24 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk kontrak April 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 64,04 per barel. 

Harga minyak ini menguat 0,33% jika dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan kemarin. Harga minyak WTI hingga tutup pasar tadi pagi melonjak 4,16% ke US$ 63,83 per barel. Sedangkan harga minyak brent kontrak Mei 2021 di ICE Futures melesat 4,17% ke US$ 66,74 per barel. Kedua kontrak minyak tersebut mencapai level tertinggi sejak Januari 2020 atau 14 bulan terakhir.

Harga minyak mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun setelah OPEC dan sekutunya setuju untuk menjaga produksi tidak berubah hingga April. OPEC+ mengungkapkan bahwa pemulihan permintaan dari pandemi virus corona masih rapuh.

"OPEC mengejutkan kami. Pesan yang dikirim OPEC ke pasar adalah mereka sangat ingin melihat harga minyak semakin panas dan pada akhirnya, sangat membantu dalam mengurangi overhang persediaan yang terjadi tahun lalu karena Covid-19," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters.

Baca Juga: Wall Street turun tiga hari beruntun, Nasdaq paling jeblok

Beberapa analis telah memperkirakan OPEC+ akan meningkatkan produksi sekitar 500.000 barel per hari. Pemimpin kelompok itu, Arab Saudi, mengatakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan memutuskan dalam beberapa bulan mendatang kapan akan menghentikannya secara bertahap.

"Ada satu hambatan bullish dan sangat sedikit yang terkejut. Rusia ingin meningkatkan produksi," kata kepala pasar minyak di Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen dalam sebuah catatan.

Rusia diizinkan untuk meningkatkan produksi sebesar 130.000 barel per hari pada bulan April dan Kazakhstan sebesar 20.000 barel per hari.

"Selain Rusia, pemenang terbesar dari keputusan OPEC+ adalah AS. Dengan tingkat harga seperti itu, yang sekarang naik lagi setelah kemungkinan kelanjutan pemangkasan, AS dapat dengan nyaman meningkatkan produksi, bahkan dari proyek impas yang mahal," imbuh Tonhaugen.

Baca Juga: Harga minyak tahun ini diproyeksikan berkisar di US$ 65 per barel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×