kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Minyak Memanas Kembali, Intip Prospek Selanjutnya


Jumat, 10 Mei 2024 / 20:30 WIB
Harga Minyak Memanas Kembali, Intip Prospek Selanjutnya
ILUSTRASI. Harga minyak dunia kembali naik setelah sempat tertekan.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia kembali naik setelah sempat tertekan. Memanasnya konflik di Timur Tengah menjadi pendorongnya.

Berdasarkan Trading Economics, harga minyak WTI kembali ke US$ 79,73 per barel dan minyak Brent ke US$ 84,28 per barel pada Jumat (10/5) pukul 19.17 WIB. Dalam sepekan, minyak WTI naik 2,19% dan minyak brent naik 1,67%.

Analyst PT Finex Bisnis Solusi Future Brahmantya Himawan mengatakan, minyak WTI dan Brent menguat pada beberapa hari ini karena sejumlah katalis yang cukup mendongkrak volatilitas pergerakan harganya. Pertama, mulai dari Isyarat positif pada permintaan minyak oleh importir minyak terbesar kedua dunia, yaitu China.

Kedua, geopolitik yang kembali memanas karena sepertinya proposal gencatan senjata belum menemui titik temu yang baik dibuktikan dengan serangan Israel ke Rafah. "Tidak lupa angka persediaan minyak dari Amerika menurun, yang berarti permintaan akan semakin besar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).

Baca Juga: Harga Minyak Brent di Atas US$ 84 Karena Sinyal Permintaan Kuat

Selain itu, Arab Saudi juga mengumumkan akan menaikkan harga minyak per 1 Juni. Sehingga dia menilai harga minyak masih akan lanjut memanas.

Menurut Bram, semua katalis tersebut mendukung pada kenaikan harga minyak. Adapun di semester I ini diperkirakan harganya akan mencapai US$ 80 per barel.

Dia menerangkan, secara teknikal, potensi kenaikan harga emas hitam ini didukung oleh indikator stochastic yang telah memasuki zona oversold. Adapun resistance selanjutnya pada kisaran harga US$ 80,25 per barel.

"Untuk ke depannya, harga minyak WTI berpotensi naik menuju US$ 90 hingga US$ 95 per barel," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×